SOLOPOS.COM - Pemuda Madiun, MAH, yang menjadi tersangka karena membantu hacker Bjorka. (Solopos.com - Antara/Louis Rika)

Solopos.com, JAKARTA — Muhammad Agung Hidayatullah, 21, penjual es asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur tergiur tawaran hacker Bjorka untuk mengunggah data-data yang diklaim telah diretasnya.

Bjorka menawarkan uang 100 dolar AS atau senilai Rp1,5 juta bagi siapapun yang bersedia membantunya mengunggah data yang ia retas.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Tertarik dengan tawaran itu, Muhammad Agung lantas membuat channel Telegram @Bjorkanism dan menjualnya kepada hacker Bjorka.

Demi uang Rp1,5 juta itu kini Muhammad Agung berstatus sebagai tersangka meski tidak ditahan.

Baca Juga: Tersangka karena Bantu Bjorka, Pemuda Madiun Ingin Terkenal dan Dapat Uang

“Dalam percakapan di channel privasi tersebut, Bjorka membuat pengumuman yang punya akun @Bjorkanism akan dibeli seharga 100 dolar. Lalu saya DM dia, ternyata memang Bjorka itu,” ujar Muhammad Agung kepada wartawan di Madiun, Sabtu (17/8/2022).

Muhammad Agung yang berasal dari Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Madiun itu mengaku salah karena telah memberikan sarana ke Bjorka.

Pemuda tersebut pernah mengunggah sebanyak tiga kali di channel telegram @Bjorkanism, yakni tanggal 8 September 2022 dengan tulisan “stop being idiot (berhenti menjadi idiot).

Baca Juga: Keluarga Sebut Polisi Beri Uang Rp5 Juta saat HP Milik MAH Jadi BB Kasus Bjorka

Kemudian unggahan tanggal 9 September dengan tulisan “The next leak will come from the president of Indonesia (Bocoran selanjutnya akan datang dari Presiden Indonesia)“.

Tanggal 10 September 2022 mengunggah “To support people who are struggling by holding demonstration in indonesia regarding the price fuel oil. I will publish my pertamina database soo (Untuk mendukung masyarakat yang sedang berjuang dengan mengadakan demonstrasi di Indonesia mengenai harga bahan bakar minyak. Saya akan mempublikasikan database Pertamina saya segera)“.

Baca Juga: Pemuda Madiun Akui Jual Channel Telegram ke Bjorka Seharga 100 Dolar AS

“Saya memang salah. Kesalahan saya adalah ngasih sarana ke Bjorka untuk nge-post,” katanya, seperti diolah Solopos.com dari Antara.

Muhammad Agung mengatakan bahwa awalnya ia penasaran tentang Bjorka hingga akhirnya masuk ke grup pribadi channel Telegram Bjorka.

“Saya penasaran sama dia. Ngefans juga, tapi tidak terlalu banget. Atas kejadian ini, ya rasanya campur aduk. Awalnya ya senang tapi menyesal juga,” kata dia.

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka, Peran Pemuda Madiun Unggah Konten di Telegram Bjorkanizem

Pihaknya bersyukur karena sudah tidak ditahan lagi oleh pihak kepolisian. Meski sudah dibebaskan, Muhammad Agung tetap diwajibkan untuk lapor sepekan dua kali ke Polres Madiun.

“Saya wajib lapor dua kali, setiap Senin dan Kamis,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya