SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sektor investasi disebut sebagai peluang besar bagi Provinsi Jawa Tengah atau Jateng untuk pertumbuhan ekonomi ke depan. Masih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan di Jateng untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Muhammad Firdauz Muttaqin, dalam Webinar Outlook Jateng 2023 yang didiarkan di Youtube Espos Live, Rabu (7/12/2022), menyampaikan setelah mengalami kontraksi di 2020, investasi mulai mengalami perbaikan dan menunjukkan adanya pemulihan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Webinar tersebut juga didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Bank Jateng, Pertamina Patra Niaga, dan Semen Grobogan tersebut.

Perbaikan kinerja investasi hingga triwulan III 2022 tercermin dari peningkatan pertumbuhan kredit investasi, peningkatan investasi dunia usaha dan impor barang modal. Impor barang modal meningkat 17,90% (yoy), sejalan dengan penambahan mesin produksi terutama oleh perusahaan alas kaki akibat perluasan perusahaan.

Peningkatan kredit investasi tumbuh 24,52% (yoy), terutama terjadi pada sektor pertanian, industri pengolahan, dan transportasi. Dari sisi Incremental Capital Output Ratio (ICOR), yang merupakan perbandingan output dengan investasi, kondisi di Jateng membaik dan lebih rendah dari kondisi Nasional. Menurutnya hal ini mengindikasikan efisiensi yang cukup baik, dan investasi mayoritas pada low technology (output dihasilkan dalam jangka pendek).

Baca Juga: Provinsi Jawa Tengah Masih Seksi untuk Investasi

Meski terbaca mulai adanya peningkatan, namun investasi oleh sektor swasta dinilai masih tertahan karena investor cenderung wait and see akibat ketidakpastian global.

Sementara kinerja investasi langsung di Jateng hingga triwulan III 2022 juga tumbuh signifikan. Investasi langsung di Jateng hingga kuartal III di 2022 (ctc) mencapai Rp44,99 triliun atau tumbuh 17,82% (ctc). Realisasi tersebut juga telah mencapai 85% dari kinerja tahun 2021, dan didorong oleh Penanaman Modal Asing (PMA).

“Jadi prospek investasi di Jateng ini masih sangat-sangat tinggi. Ditambah lagi dengan PMDN [Penanaman Modal Dalam Negeri] yang mungkin walau negatif tapi masih tumbuh tinggi,” kata dia.

Baca Juga: OJK Sebut Jawa Tengah Punya Modal Kuat di Sektor Perbankan

Daya saing investasi di Jateng juga disebut masih cukup tinggi. Dari aspek tenaga kerja, secara umum perkembangan angkatan kerja di Jateng membaik. Jumlah angkatan kerja di Jateng meningkat dan didominasi oleh generasi milenial dan Z.

Penyerapan tenaga kerja pada Februari 2022 (yoy) juga meningkat 10,56% seiring dengan perekonomian yang mulai membaik. Upah Minimum Provinsi (UMP) Jateng yang kompetitif juga menjadi daya tarik.

Sedangkan dari aspek sektor potensial, Firdauz menyebut berdasarkan negara investor, saat ini ada kecenderungan ke depan, beberapa negara mengarah ke energi terbarukan.

“Negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Singapura, itu mengarah ke renewable energy, ini peluang yang harus ditangkap Jateng. Selain juga dari negara Korea Selatan, UAE dan Taiwan, yang masih mengandalkan industri hilir yang mengandalkan tenaga kerja yang kompetitif. Berbagai potensi investasi ini menjadi hal yang perlu ditangkap di Jateng,” lanjut dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya