SOLOPOS.COM - Potret Sujatin saat muda (Istimewa/twitter @Kemenpppa)

Solopos.com, JAKARTA–Sujatin Kartowijono adalah seorang pejuang yang bergerak dan berupaya dalam memajukan kehidupan perempuan Indonesia.  Nyatanya, menjadi seorang anak kepala stasiun tak lantas membuat kehidupannya selalu berjalan mulus.

Perjalanannya untuk dapat mewujudkan idealisme tersebut tentu penuh dengan lika-liku.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Terdapat kisah sedih yang harus ditempuh Sujatin di masa perjuangannya. Yakni pada kisah asmara Sujatin yang harus dua kali kandas di tengah semangatnya mempersiapkan Kongres Perempuan.

Dikutip dari uinbanten.ac.id, pergaulan Sujatin terbilang luas. Dirinya berteman dengan siapa saja tak memandang status sosial. Hal tersebut sejalan dengan yang diajarkan oleh Ayahnya, Mahmud Joyohadirono.

Menjadi anak dari keluarga yang dihormati, memiliki sifat supel serta pintar ternyata tak selamanya mudah.

Baca Juga: Biografi Sujatin Kartowijono, Ketua Pelaksana Kongres Perempuan I di Indonesia

Dalam perjalanan cintanya, Sujatin pernah mendapat julukan perempuan yang membuat patah hati laki-laki.

Hal ini karena hubungan cintanya pernah gagal selama dua kali pada 1928 dan 1930. Barangkali perjalanan ini menjadi hal yang dilematis bagi Sujatin. Karena kisah cintanya harus kandas di tengah perjuangannya dalam memajukan perempuan Indonesia.

Diceritakan, Sujatin pernah dekat dengan seorang mantan anggota Jong Java. Hubungan jarak jauh dilakoninya karena sang kekasih tengah melanjutkan pendidikan Hukum di Jakarta. Namun, kisah keduanya harus berakhir ketika Sujatin tengah sibuk persiapan Kongres Perempuan I .

Kala itu, kekasih Sujatin mendapat libur dan berinisiatif untuk pergi menemui Sujatin ke Yogyakarta. Maksud hati melepas rindu, karena selama ini mereka hanya saling berkirim kabar melalui surat.

Gayung tak bersambut, karena kedatangan kekasih Sujatin tak menjadi prioritasnya. Sujatin sibuk mengurus kongres sehingga tak dapat menerima ajakan kekasihnya untuk pergi menonton.

Baca Juga: Dukung Pemberdayaan Perempuan, Ini Sejarah Dibalik Peringatan Hari Ibu

Merasa diabaikan oleh Sujatin, kekasihnya kemudian memutuskan kembali ke Jakarta. Sujatin kemudian mengirimkan surat kepada kekasihnya untuk memutuskan hubungan mereka. Sujatin menganggap bahwa kekasihnya tak mendukung Sujatin.

Kisah serupa hadir kembali pada 1930. Ketika itu Sujatin dekat dengan seorang mahasiswa THS (kini Institut Teknologi Bandung). Hubungan jarak jauh harus kembali dilakoni.

Kisah tersebut tak berlangsung lama karena saat kekasihnya datang ke Yogyakarta untuk menemuinya, Sujatin tengah sibuk untuk mempersiapkan pidato tentang pendidikan wanita yang akan disuarakannya pada Kongres di Surabaya.

Meskipun harus menuai rasa kecewa, namun Sujatin menjunjung tinggi profesionalitasnya dalam kegiatan tersebut. Ia tak ingin mengecewakan peserta kongres.

Dua kali kisahnya kandas, Sujatin akhirnya bertemu dengan sosok lelaki ideal baginya. Laki-laki ini menurutnya dapat memahami perjuangan dan idealis yang dipunya oleh Sujatin. Mereka bertemu pada 1932 dalam peringatan hari lahir kartini.

Baca Juga: Tema dan Logo Hari Ibu 22 Desember 2022, Link Download Ada di Sini!

Sosok lelaki ini adalah Pudiarso Kartowijono. Pria kelahiran 25 Juni 1907 ini datang dari kalangan biasa saja. Keluarganya bukan dari kalangan ningrat. Ia bukan seorang sarjana dan tak memiliki pangkat. Namun, Pudiarso adalah murid Bung Karno.

Diketahui, Pudiarso pernah bekerja di pemerintahan Hindia Belanda sebagai ahli pembukuan. Meskipun penghasilannya besar, namun Pudiarso memilih meninggalkan pekerjaan tersebut dan menjadi seorang wirausaha.

Hubungan keduanya sempat ditentang oleh keluarga Sujatin. Namun, Pudiarso akhirnya menikahi Sujatin pada 14 September 1932. Dalam kehidupan pernikahan mereka dikaruniai 6 orang putra dan putri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya