SOLOPOS.COM - Sekretaris Desa Katelan Paidi (kanan) mengedukasi warga pemilik warung agar rajin cuci tangan dengan ember bantuan desa lewat program satu rumah satu ember di Dukuh Brakbumder, Desa Katelan, Tangen, Sragen, Rabu (25/11/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah melakukan gerakan satu ember satu rumah untuk mengedukasi masyarakat agar taat terhadap protokol kesehatan.

Edukasi masyarakat juga dilakukan Satgas Katelan terhadap masyarakat dua RT untuk menyantuni satu keluarga yang menjalani isolasi mandiri karena salah satu anggota keluarga tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Edukasi masyarakat tersebut diungkapkan Sekretaris Desa (Sekdes) Katelan, Tangen, Sragen, Paidi, saat berbincang dengan Solopos.com di Balai Desa Katelan, Rabu (25/11/2020).

Sri Mulyani Tegaskan Cabup Klaten yang Diusung PDIP Cuma Satu

Paidi menyebut di wilayah Desa Katelan ada satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dia menjelaskan pasien itu hendak di bawa ke RSUD Sragen, namun batal lantaran rumah sakit penuh. Kemudian, ia juga sempat dibawa ke Technopark Sragen, namun ternyata juga penuh.

"Akhirnya, pasien itu harus isolasi mandiri di rumah. Sekarang sudah berjalan lima hari. Karena isolasi mandiri di rumah maka satu keluarga ikut isolasi mandiri. Kami memahamkan masyarakat di dua RT di lingkungan setempat agar memahami kondisi itu. Warga setempat pun menerimanya. Mereka pun sanggup mencukupi kebutuhan hidup satu keluarga itu selama 14 hari ke depan,” terang Paidi.

Dana Sukarela

Paidi mengapresiasi warga dua RT di Tangen Sragen itu karena dengan sukarela mengimpun dana untuk membantu menghindupi satu keluarga yang anggotanya positif Covid-19 itu secara bergiliran supaya satu keluarga itu tidak kemana-mana.

Biar Pendapatan Naik, Peternak Perkutut Ramai Timba Ilmu di Tulung Klaten

"Hari pertama RT yang satu dan hari kedua RT sebelahnya. Begitu terus bergantian pada hari-hari berikutnya. Dengan pemahaman seperti ini maka warga bisa menerima dengan keberadaan Gedung IGD RSUD Tangen yang akan difungsikan menjadi rumah sakit darurat," ujar Paidi.

Bantuan kepada satu keluarga itu pun datang dari Pemerintah Desa Katelan dan Pemerintah Kecamatan. Satgas Desa Katelan dengan 48 orang sukarelawan itu aktif melakukan edukasi kepada masyarakat secara terus menerus.

Paidi menyebut sukarelawan membentuk pos siaga Covid-19 di dua lokasi, yakni di Balai Desa Katelan dan di Kebayanan Katelan. Selain itu, Paidi menerangkan sukarelawan satgas juga memiliki program satu rumah satu ember yang sudah dibagikan jauh hari.

Cegah Penyebaran Covid-19 Saat Libur Akhir Tahun, Ini Strategi Pemprov Jateng

Paidi menyontohkan gerakan satu ember satu rumah itu di salah satu rumah warga. Ember itu ditempatkan di depan rumah yang berfungsi untuk cuci tangan. Pemberian ember itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat supaya rajin cuci tangan.

Unik! Lahan Milik Warga Sidoharjo Klaten Ini Kena Proyek Tol Solo-Jogja, Tapi Cuma 1 Meter Persegi

"Pengadaan ember itu diambilkan dari dana desa (DD). Alhamdulillah berjalan. Untuk hajatan juga kami batasi agar tidak melaksanakan resepsi dalam acara besar. Kebiasaan reseposi di Tangen ini sering kali dibarengi dengan tayuban, sehingga resepsi ditiadakan dulu. Kalau hanya akad nikah masih dibolehkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya