SOLOPOS.COM - Makam Kiai Modjo dan Sumur Sunan Kalijaga di Desa Candigatak, Cepogo, Boyolali, hanya berjarak beberapa langkah. (Solopos/Ni`matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Situs Sumur Songo di Desa Candigatak, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, merupakan peninggalan Sunan Kalijaga. Situs tersebut berisi sembilan sumur yang dibangun oleh salah satu Walisongo tersebut.

Juru kunci tempat tersebut, Mbah Tajab, mengatakan di sana terdapat makam Kiai Modho, salah satu teman akrab Pangeran Diponegoro.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ini makam Kiai Modjo, salah satu kawan Pangeran Diponegoro. Dulu istirahat kemudian meninggal di sini jadi dimakamkan di sini,” ungkap Mbah Tajab kepada Solopos.com, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Jejak Dakwah Sunan Kalijaga di Asale Sumur Songo Cepogo Boyolali

Di samping makam juga terdapat sumur yang permukaannya berbentuk persegi dan pinggirannya terdapat tumpukan batu teratur. Mbah Tajab mengatakan itu adalah Sumur Sunan Kalijaga. Ia mengaku setiap hari mandi di sumur tersebut.

“Ini yang namanya Sumur Sunan Kalijaga. Jadi yang menginisiasi pembangunan sumur songo ya Sunan Kalijaga. Zaman itu masih banyak penganut agama Budha di sini, Sunan Kalijaga yang beragama Islam berteman dengan warga sekitar dan mengajak membuat sumur karena dulu di sini ya area susah air,” kata Mbah Tajab.

Sumur itu dibuat oleh Sunan Kalijaga sebagai sarana menyebarkan Islam secara damai. Sekitar tiga meter dari sumur itu terdapat Sumur Sunan Drajat.

“Kalau yang ini Sumur Sunan Drajat. Dalamnya semua sumur itu nggak sampai empat meter. Dari atas sampai bawah sumur tersusun dari batu-batu. Buatnya juga hanya dalam waktu satu malam,” ungkap Mbah Tajab.

Baca juga: Kearifan Lokal Boyolali, Kerajinan Logam Cepogo Kian Mendunia

Selanjutnya, Mbah Tajab melangkah ke Sumur Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik dan Sumur Sunan Bonang. Namun, kondisi kedua sumur tersebut tertutup dedaunan lebat. Namun, air masih ada di sana. Kelima sumur lainnya, menurut Mbah Tajab, tersebar di seluruh area Situs Sumur Songo.

Mbah Tajab kemudian mengatakan tak dapat merawat semua sumur karena keterbatasan usianya. Ia juga mengatakan kesembilan sumur tersebut dinamakan dengan nama kesembilan Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Baca juga: Caos Dhahar, Makanan Khas Demak Favorit Sunan Kalijaga

“Ya semua sumur di area Sumur Songo ini saya jaga tapi sebisanya,” kata Mbah Tajab.

Dilansir dari artikel ilmiah berjudul Eksplorasi Data Arkeologi di Kawasan Lereng Timur Gunung Merapi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang ditulis peneliti Sugeng Riyanto dalam jurnal Berkala Arkeologi Volume 31 Nomor 2 halaman 166-185 terbit di bulan November tahun 2011, Sumor Songo dibangun di masa klasik atau abad VIII hingga X Masehi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya