SOLOPOS.COM - Wartawan senior, Edy Mulyadi mewancarai Atikah, warga Garut, Jawa Barat, salah satu investor pembangunan hotel yang digalang Ustaz Yusuf Mansur. (Bang Edy Channel)

Solopos.com, SOLO – Wartawan senior, Edy Mulyadi, mewawancarai dua orang yang mengaku sebagai investor pembangunan hotel dan apartemen yang digalang Ustaz Yusuf Mansur pada 2012 silam.

Mereka adalah Atikah asal Garut, Jawa Barat dan Icha asal Tenggarong, Kalimantan Timur. Kedua ibu rumah tangga itu tidak termasuk 12 investor yang menggugat Yusuf Mansur ke Pengadilan Negeri Tangerang, Banten beberapa hari lalu.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Meski tidak turut menggugat, Atikah dan Icha tetap berharap uang mereka yang diinvestasikan ada kejelasan nasib.

Hasil wawancara Edy Mulyadi itu diunggah di kanal Youtube Bang Edy Channel. Saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/12/2021), Edy Mulyadi berkenan hasil wawancaranya dikutip.

Dalam wawancara itu, Atikah mengaku menginvestasikan uang Rp12 juta pada bulan Februari 2012. Awal mula ia tertarik dengan investasi pembangunan hotel dan untuk jemaah haji dan umrah tersebut karena setiap hari melihat tayangan Ustaz Yusuf Mansur di televisi nasional.

“Kan saat itu beliau sering di TV. Ada program Kuliah Subuh Wisata Hati. Di situ beliau mengajak patungan berjemaah untuk membeli pesawat, hotel dan lain-lain. Karena yang bicara seorang ustaz pasti bicara benar saya lalu investasi. Dari uang simpanan Rp7 juta dan meminjam di koperasi sekolah Rp5 juta,” ujar pensiunan guru PNS di Garut itu.

Di tayangan televisi itu ada nomor yang bisa dihubungi calon investor. Dirinya lalu menghubungi nomor tersebut dan diminta untuk mentransfer ke nomor rekening manajemen Yusuf Mansur. Staf Yusuf Mansur itu menyatakan setiap investor akan mendapat bagian keuntungan 8 persen per tahun sejak uang ditransfer.

“Jatuh temponya 10 tahun baru uang bisa diambil. Tapi setelah transfer itu tidak pernah ada laporan satu kali pun, apakah usaha itu berjalan atau tidak,” katanya.

Saat Yusuf Mansur bermasalah dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 terkait kasus menghimpun dana massal dari jamaah, dirinya sempat khawatir. Ia lantas menghubungi nomor telepon manajemen Yusuf Mansur untuk meminta kembali uangnya.

Baca Juga: Ini Klarifikasi Ustaz Yusuf Mansur Soal Uang Investor Pembangunan Hotel 

“Tapi harus bisa menunjukkan bukti transfer. Karena sudah bertahun-tahun bukti transfer saya sudah hilang. Tapi kan saya punya sertifikat atau piagam keikutsertaan investasi, itu kan bukti saya sudah transfer. Kalau tidak transfer masak saya punya sertifikatnya,” katanya sembari menunjukkan sertifikat sebagai investor kepada Edy Mulyadi.

Karena tak berhasil menarik kembali uangnya, Atikah lantas tidak lagi menghubungi manajemen Yusuf Mansur hingga kini.

“Saya sebenarnya berharap ada transparansi dari usaha ini, kalau rugi ya rugi berapa ditanggung bersama. Kalau laba ya dibagi bersama, terus kelanjutan kami sebagai investor bagaimana?” ujarnya.

Investor lainnya, Icha asal Tenggarong juga tertarik dengan investasi itu karena melihat kutbah Yusuf Mansur di televisi yang tayang setiap habis Salat Subuh. Karena melihat tiap hari dirinya akhirnya yakin untuk berinvestasi di proyek pembangunan hotel tersebut.

“Setelah transfer itu selama 9 tahun saya belum pernah dihubungi. Itu uang tabungan untuk persiapan anak masuk pondok, daripada riba di bank saya investasikan di Ustaz Yusuf Mansur,” ujarnya.

Pada awal 2021 dirinya mendatangi kantor Ustaz Yusuf Mansur untuk menanyakan kelanjutan investasi itu. Oleh manajemen Ustaz Yusuf Mansur dirinya mendapat informasi hotel itu sudah berdiri dengan nama Hotel Siti.

“Namun diinformasikan bahwa kondisi hotel sedang merugi. Saat saya menanyakan kelanjutan nasib investor, saya diminta untuk menemui langsung Ustaz Yusuf Mansur,” ujarnya perempuan yang memiliki usaha kos lima kamar di Tenggarong ini.

Berselang beberapa bulan, akhirnya ia bisa bertemu dengan Yusuf Mansur di rumah ustaz bernama asli Jam’an Nurkhatib Mansur tersebut. Ia lantas mempertanyakan kelanjutan investasi di hotel tersebut. Di hadapannya Yusuf Mansur meminta maaf karena program investasi itu tidak berjalan sesuai rencana.

“Saya bertanya kelanjutan investasi itu. Kan namanya investasi itu berharap untung. Ibaratnya saya sudah investasi Rp10 juta, kalau sudah sembilan tahun kan pasti sudah jadi banyak. Ya kalau memang rugi kan ada nilai aset. Aset bisa dijual, hak investor dikembalikan. Tapi beliau malah emosi. Sambil ketok-ketok meja beliau bilang saya dianggap memeras,” katanya.

Selesaikan Kewajiban

Kepada Solopos.com, Ustaz Yusuf Mansur berjanji akan menyelesaikan kewajibannya terkait gugatan investor dalam pembangunan hotel dan apartemen tersebut.

“Apa yang menjadi tanggung jawab saya akan saya selesaikan. Saya Yusuf Mansur sekalian minta maaf lewat Solopos, kepada siapa saja yang pernah saya sakiti, saya dianggap ngambil duit, ngambil dana, ngrampas kemuliaan dan kehormatannya, menghilangkan hak-haknya, saya pribadi minta maaf mudah-mudahan, semoga bisa menebusnya di kemudian hari,” ujar Yusuf Mansur saat dimintai konfirmasi melalui Whatsapp.

Ustaz Yusuf Mansur menyebut dirinya bersama tim mengembalikan uang milik 2.500 investor dari total 2.900 orang investor. “Rentang 2012-2021. Saya dengan teman-teman dan izin Allah, dipulangin 2.500 lebih,” tulis dia.

Lelaki Betawi itu juga mengakui bahwa ada uang investor yang belum dikembalikan. Ustaz Yusuf Mansur menyebutkan alasannya bukan enggan mengembalikan, tetapi terkendala permintaan investor cukup fantastis.

Dia mencontohkan jumlah investasi berkisar jutaan rupiah, tetapi sejumlah investor meminta uang kembali hingga Rp100 juta. “Ada yang minta ganti Rp1,8 miliar dari investasi Rp10 juta. Satu orang [investasi] Rp2,5 juta apa Rp5 juta gitu. Minta gantinya sampai Rp80 jutaan sekian sampai Rp100 juta,” kata cucu ulama besar almarhum K.H. Mas Mansur ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya