SOLOPOS.COM - Spanduk tuntutan warga terpasang di depan PT Sumber Sandang Top, Desa Dukuh, Kecamatan Delanggu, Kamis (31/3/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Mediasi antara warga Desa Dukuh, Kecamatan Delanggu dengan manajemen pabrik garmen terkait keberadaan Sungai Sigong di dalam PT Sumber Sandang Top sudah berulang kali digelar. Hanya, upaya itu hingga kini belum menemukan titik temu.

Kali terakhir warga kembali menggelar aksi di depan pabrik yang kini masih dalam proses pembangunan tersebut, Kamis (31/3/2022). Tuntutan utama warga yakni agar sungai, bantaran sungai, serta jalan berada di luar kawasan pabrik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Camat Delanggu, Jaka Suparja, mengatakan usai aksi damai yang digelar warga, dalam waktu dekat pemerintah kecamatan kembali mencoba menengahi kepentingan warga Dukuh dan manajemen pabrik.

Baca Juga: Warga & Pemilik Pabrik Garmen Ketemu, Polemik Sungai Sigong Delanggu Klaten Belum Usai

Jaka mengakui hingga kini belum ada titik temu antara warga dan pabrik. Tuntutan utama yang diajukan warga salah satunya agar saluran Sungai Sigong agar berada di luar kawasan pabrik.

“Masyarakat menghendaki sungai berada di luar wilayah pabrik tetapi pabrik belum begitu. Mengobrol belum menyambung. Ini dalam rangka penyelesaian. Kami positif thinking saja. Pasti ada mediasi lagi,” kata Jaka saat ditemui di Desa/Kecamatan Delanggu, Kamis.

Jaka berharap segera ada titik temu pada mediasi lanjutan agar persoalan tersebut tak berlarut-larut.

Baca Juga: Ini Tuntutan Warga Dukuh Delanggu di Depan PT Sumber Sandang Top

“Misalkan sungai seperti itu, ada kompensasi, ada fasilitasi masyarakat untuk inspeksi atau nurut banyu. Saya rasa itu tidak masalah,” kata dia.

Kepala Desa Dukuh, Supeket Joko Setyawan, mengatakan tuntutan utama warga, yakni agar alur sungai dibebaskan atau berada di luar kawasan pabrik. Selain itu, saluran-saluran air yang sudah dirusak difungsikan kembali. Dia membenarkan mediasi sudah berulang kali digelar dan tak ada titik temu.

“Dari pihak pabrik tetap ngotot. Bahwasanya sungai milik negara, milik pemerintah, milik PU. Tetapi masyarakat menyampaikan kalau itu memang milik negara atau PU, jangan dikasih di dalam pabrik,” kata dia.

Baca Juga: Ada Sungai di Dalam Pabrik Garmen, Warga Dukuh Delanggu: Kembalikan!

Perwakilan warga Dukuh, Sugiyono, juga menjelaskan mediasi sudah berulang kali dilakukan namun berakhir deadlock. Tuntutan utama warga, yakni alur sungai dan jalan berada di luar kawasan pabrik. Pasalnya, sungai difungsikan untuk irigasi sekitar 60 ha sawah.

“Kenapa kami menuntut itu dikembalikan karena itu haknya umum. Jadi yang haknya umum itu tidak boleh dikuasai siapa pun,” jelas dia.

Dia juga menjelaskan ada saluran irigasi yang kini rusak mengakibatkan 12 patok sawah tak bisa digarap sejak proyek pembangunan pabrik itu berjalan hingga kini. Proyek pembangunan pabrik itu sudah bergulir hampir tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Warga Dukuh Klaten Duduki Lokasi Pembangunan Pabrik Garmen

“Sudah sekitar dua tahun itu memberi kompensasi saja kepada yang punya sawah per patok hanya Rp1,5 juta. Sementara, kalau panen saat musim hujan seperti ini, bisa Rp3 juta-Rp4 juta per patok. Saat musim kemarau bisa sampai Rp6 juta-Rp7 juta,” kata dia.

Anggota tim legal pabrik, Aris Prabowo, mengatakan perusahaan siap mengakomodasi aspirasi warga. Dia juga menjelaskan hingga kini pabrik garmen itu masih dalam proses pembangunan. Soal tindak lanjut menanggapi tuntutan warga, Aris mengatakan perusahaan segera berkomunikasi lagi dengan pemerintah desa dan warga.

“Kami komunikasi lagi dengan pihak desa. Dalam arti semua prosedur kami penuhi. Apa yang menjadi kewajiban terhadap lingkungan kami penuhi. Pabrik belum beroperasi, masih proses pembangunan. Luas pabrik sekitar 11 ha dan nantinya pabrik bisa menyerap 9.000 tenaga kerja,” kata Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya