SOLOPOS.COM - Ahli gizi dari Rumah Sakit (RS) JIH Solo, Atika Cahya Ramadhani, dalam program Health Talk RS JIH Solo yang disiarkan di YouTube RS JIH Solo, Rabu (13/4/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Apakah sering merasa begah saat setelah buka puasa, atau ada gangguan pencernaan lainnya? Berikut ini beberapa tips buka puasa dan sahur agar puasa tetap nyaman.

Baca Juga: Ini Menu Sehat untuk Sahur dan Buka Puasa Versi RS JIH Solo

Ahli gizi dari Rumah Sakit (RS) JIH Solo, Atika Cahya Ramadhani, dalam program Health Talk RS JIH Solo yang disiarkan di YouTube RS JIH Solo, Rabu (13/4/2022), membeberkan beberapa tips tersebut.

Semua tahu, saat Ramadan, warga muslim akan menjalankan puasa selama sebulan penuh. Menahan untuk tidak makan dan minum mulai subuh hingga magrib.

Dia mengatakan meski puasa, asupan dalam tubuh harus tetap terpenuhi. Salah satunya dengan memperhatikan gizi seimbang. Berbagai pertanyaan pun muncul terkait upaya memenuhi asupan tersebut di bulan puasa. Salah satunya mengenai cara menjaga ketercukupan cairan tubuh.

Baca Juga: Puasa Saat Hamil, Ini Tips dari Dokter Obsgyn RS JIH Solo

Atika mengatakan dalam sehari manusia butuh cairan sekitar 18 liter. Lalu bagaimana memenuhi kebutuhan itu, sementara saat siang hari tidak bisa minum. Kalaupun mengonsumsi air minum langsung sesuai kebutuhan itu saat buka puasa juga tidak memungkinkan.

“Ada cara yang disarankan. Biasanya untuk puasa itu kan 12 jam-14 jam. Untuk mengonsumsi air minum bisa dilakukan pembagian, dengan pola 2-4-2. Dua gelas saat sahur, dua gelas saat buka puasa, dua gelas sebelum dan sesudah tarawih dan dua gelas sebelum tidur.

Lalu, apakah dibenarkan saat buka puasa langsung dilakukan dengan makan besar?

Jika hal itu dilakukan tanpa memberi kesempatan lambung untuk beradaptasi, maka biasanya itulah yang akan membuat perut kita menjadi begah setelah berbuka puasa. Tentu, tersebut tidak ingin dialami semua orang.

“Jadi disarankan, kalau mau makan [besar] ada jedanya,” kata dia.

Baca Juga: Waspada Gejala CVS pada Mata saat Pandemi, Ini Kata Dokter RS JIH Solo

Saran pertama saat berbuka adalah minum yang cukup. Untuk makanan, bisa diawali dengan mengonsumsi takjil atau makanan ringan.

“Kalau langsung makan berat, takutnya lambung kurang adaptasi, sebab saat puasa lambung kosong. Kalau itu dilakukan bisa jadi muncul gangguan pencernaan, seperti perut begah,” jelas dia.

Namun, untuk jeda tersebut, dia mengatakan tidak ada batasan waktunya. Hal itu dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Bisa saja makan berat dilakukan setelah menjalankan salat magrib.

Sedangkan mengenai adanya istilah berbuka dengan yang manis, menurutnya hal itu dapat dilakukan dengan makanan alami. Seperti kurma atau buah potong.

Baca Juga: Jaga Mental Anak Usai Ortu Bercerai, Ini Jawaban Psikiater RS JIH Solo

“Memang disarankan setelah minum air putih, mengonsumsi yang manis untuk mengganti kalori yang hilang. Tetapi yang disebut yang manis itu bukan langsung yang kadar gula tinggi. Bisa yang alami, seperti kurma, buah dan sebagainya. Sebab kalau kita konsumsi makanan dengan glukosa tinggi, akan terjadi sugar crash. Dimana itu merupakan kondisi seseorang setelah konsumsi makanan yang mengandung gula tinggi kemudian tubuh justru akan menjadi terasa lemas, pusing, sakit kepala dan sebagainya,” lanjut dia.

Rekomendasi
Berita Lainnya