SOLOPOS.COM - Beritajatim.com memberikan penghargaan kepada perwakilan Unair Surabaya sebagai peniup peluit pertama Covid-19. (Istimewa)

Solopos.com, SURABAYA -- Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan setahun. Adalah Universitas Airlangga yang kali pertama meniupkan peluit untuk mengingatkan semua orang akan bahaya penyakit yang awalnya disebut virus Wuhan tersebut.

Saat tak banyak orang yang percaya Covid bakal datang dan sejumlah pejabat memilih untuk menjadikannya bahan canda, ilmuwan-ilmuwan di Unair memilih mencanangkan kewaspadaan. Ini bukan virus biasa, dan itulah kenapa kemudian Unair mengutus perwakilannya ke Jepang untuk mengambil sampel virus itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dari sana, Unair bisa menyiapkan reagen untuk mendeteksi virus corona sekaligus memungkinkan penelitian lebih lanjut. Petinggi kampus ini juga mengeluarkan kebijakan untuk sejak awal menjadikan Rumah Sakit Universitas Airlangga sebagai lokasi pemeriksaan terhadap warga yang dicurigai terpapar Covid-19.

Ini sebuah langkah berani di tengah belum siapnya sistem antisipasi dan penanggulangan pandemi oleh pemerintah. "Unair sejak awal telah menempatkan RS Universitas Airlangga sebagai RS rujukan penanganan pasien Covid-19, bahkan pasien yang datang sempat melampaui kapasitas," kata Pemimpin Redaksi Beritajatim.com, Dwi Eko Lokononto, dalam pers rilis yang diterima Kamis (1/4/2021).

Baca Juga: Libur Paskah, Menpan RB Larang ASN Bepergian

Dalam hal riset, para ilmuwan Unair menjadi salah satu lembaga pendidikan yang secara terbuka menyimpulkan Covid-19 terus bermutasi. Para ilmuwan kampus ini mengingatkan perlunya skenario cadangan yang tidak berfokus pada vaksin, tetapi mengembangkan penelitian ke arah pembuatan obat.

"Itulah kenapa, dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-15 beritajatim.com ini, kami ingin memberikan penghargaan kepada Unair sebagai peniup peluit pertama dan pihak yang pertama kali menabrak tembok untuk membangun kesadaran publik terhadap bahaya virus corona yang terbukti menjadi pandemi," kata Lokononto.

Bangun Kesadaran

Keberanian Unair dalam melangkah ini juga membangun kesadaran pada pemerintah daerah agar lebih serius menyiapkan rumah sakit rujukan. Ini bukan langkah mudah, karena Unair mendapat berbagai tekanan yang luar biasa besar dari eksternal dan internal.

Baca Juga: Malam Ini, Ada Cak Nun dan Kiai Kanjeng di Pengajian Virtual Sukun

"Patut dipuji, Unair terus berupaya memberi kontribusi terbaik lewat penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat untuk bisa bangkit di tengah pandemi Covid-19," kata Lokononto.

Ia berharap penghargaan untuk Universitas Airlangga ini dapat memberikan penyemangat bagi dunia pendidikan untuk terus mengambil inisiatif dan mencari terobosan dalam mengatasi problem-problem nyata yang dihadapi masyarakat, bangsa, dan negara.

"Ini juga menjadi penyemangat bagi dunia pendidikan untuk mengembangkan penelitian dan pengembangan keilmuan, sekaligus penyemangat bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat," kata Lokononto.

Baca Juga: Solopos Diganjar Penghargaan dari Bawaslu Sukoharjo

Ini juga untuk mengingatkan semua pemangku kepentingan agar memberi dukungan pada upaya-upaya meningkatkan kemandirian dan kesigapan dalam menghadapi risiko mutase Covid-19 ataupun pandemi akibat penyakit lainnya. "Peran serta para pakar epidemiologi Unair yang terus mengawal kebijakan pemerintah sebagai langkah pencegahan yang berskala besar dalam masyarakat luas, seperti PPKM, kebijakan sekolah daring, dan sebagainya juga patut diapresiasi setinggi-tingginya," kata Lokononto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya