SOLOPOS.COM - Pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan penilaian lapangan di Perpustakaan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, dalam Lomba Inovasi Daerah Sragen 2023, belum lama ini. (Istimewa/Kelurahan Plumbungan)

Solopos.com, SRAGEN — Dari 12 kelurahan di Kabupaten Sragen, hanya Kelurahan Plumbungan di Kecamatan Karangmalang yang memiliki gedung perpustakaan sendiri. Bahkan manajemen Perpustakaan Plumbungan sudah terintegrasi dengan Perpustakaan Daerah yang dikelola Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Sragen.

Perpustakaan ini juga terintegrasi Pojok Internet Gratis dan Sehat (Piss), inovasi baru yang diluncurkan Pemerintah Kelurahan Plumbungan. Dibangun 2022, Perpustakaan Plumbungan memiliki koleksi buku sebanyak 250 eksemplar.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Kami hanya punya lima ASN. Semua bisa bekerja sama, terutama dalam pengelolaan perpustakaan kelurahan dan pelayanan publik lainnya. Pengembangan Piss yang diintegrasikan dengan perpustakaan itu bagian dari upaya menuju smart regency dan cyber regency. Kami memanfaatkan infrastruktur jaringan Internet dari Pemkab Sragen yang sampai ke pelosok kelurahan/desa,” jelas Lurah Plumbungan, Leila Yunia Kartikawati, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (25/5/2023).

Ia kemudian lebih banyak berbicara soal Piss yang masuk lima besar Lomba Inovasi Daerah 2023. Berkat Piss, meski SDM terbatas Pemerintah Kelurahan Plumbungan bisa mengubah kompleks kantor kelurahan sebagai ruang publik.

Ide soal Piss ini muncul setelah Kelurahan Plumbungan mendapatkan akses Internet dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sragen. Leila melihat jaringan Internet itu tak digunakan pada saat sore, malam, dan hari libur. Supaya jaringan Internet itu bisa bermanfaat maksimal, Leila menggagas adanya ruang yang bisa dimanfaatkan masyarakat umum untuk nongkrong atau sekadar ngobrol yang dilengkapi jaringan Internet. Lalu muncullah Piss.

Leila menilai jaringan Internet sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Dengan adanya Piss, warga Plumbungan bisa mengaksesnya secara gratis untuk kepentingan yang bermanfaat.

“Kami menyediakan Internet ini sehat. Artinya ada pengamanan sehingga tidak bisa mengakses konten-konten negatif. Dalam penggunaannya pun diawasi dengan kamera CCTV [closed circuit television] yang bisa kami pantau lewat monitor di kelurahan maupun langsung lewat ponsel saya. Pelajar juga bisa memanfaatkan perpustakaan untuk mencari referensi yang terintegrasi dengan perpustaan online milik Dinas Arpus Sragen. Baru Plumbungan, satu-satunya kelurahan yang memiliki gedung perpustaan,” kata Leila.

Awalnya Piss lahir saat pandemi Covid-19 karena banyak pelajar yang harus belajar secara daring. Sekarang di masa transisi menuju endemi, Leila mengatakan kebutuhan Internet bagi pelajar menurun karena sudah ada pembelajaran luring. “Atas dasar itulah kami mengembangkan Piss ini yang terhubung dengan perpustakaan kelurahan dan gedung olahraga,” katanya.

Piss ini juga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran digital di Taman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di timur kelurahan dan SDN Plumbungan di utara kelurahan. Untuk pengamanan, Leila memberi ID dan password supaya Internet gratis itu tidak disalahgunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya