SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kiri) meninjau stan dalam Pameran Inovasi Kesehatan ke-4 di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Jumat (28/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 335 inovasi dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), bagian, badan usaha milik daerah (BUMD), desa, kelurahan, RSUD, puskesmas, dan sekolah (SD dan SMP) mengikuti lomba Inovasi Daerah 2023 yang dihelat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen pada Mei 2023. 

Lomba Inovasi Daerah 2023 itu merupakan lomba inovasi kali pertama yang digelar Pemkab di Indonesia untuk menjaring produk inovasi agar bisa maju ke tingkat provinsi dan nasional.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Lomba Inovasi Daerah 2023 itu digelar sebagai rangkaian Hari Jadi ke-277 Kabupaten Sragen yang puncaknya diadakan pada 27 Mei 2023.

Ratusan inovasi yang dilombakan itu terdiri atas empat kategori, yakni kategori inovasi OPD/BUMD/Bagian sebanyak 160 produk, kategori inovasi desa/kelurahan sebanyak 74 produk, kategori inovasi kesehatan sebanyak 32 produk, dan kategori inovasi pendidikan (SMP/SD) sebanyak 69 produk, yakni 49 inovasi SMP dan 20 inovasi SD

Kategori pertama dan kedua dikelola Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen. 

Kategori inovasi kesehatan dikelola Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen. Kategori inovasi pendidikan dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen.

Subkor Riset Ekonomi dan Pembangunan Bapperida Sragen, Wawan Kurniawan, saat berbincang dengan Espos, Jumat (28/4/2023), menerangkan semua inovasi tersebut harus diunggah ke Sistem Informasi Riset dan Inovasi Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Sragen (Aplikasi Si-Risma). 

Inovasi yang mengikuti lomba wajib sudah diterapkan dalam kurun waktu dua tahun terhitung 1 Januari 2021-31 Desember 2022.

“Bapperida hanya mengelola inovasi dari OPD, BUMD, kecamatan, bagian, kelurahan, dan desa. Untuk inovasi dari RSUD dan puskesmas diserahkan ke Dinkes. Inovasi sekolah diserahkan ke Disdikbud Sragen. Seleksi atas inovasi itu sudah dimulai tahapannya. Inovasi yang ditangani Bappeda ada 160 inovasi dari OPD, kecamatan, BUMD, dan bagian serta 74 inovasi desa/kelurahan,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan dari 196 desa, tak semuanya mengikuti lomba namun 12 kelurahan seluruhnya ikut menjadi peserta. 

“Tahapan seleksinya mengunggah ke aplikasi Si-Risma. Kami melihat kematangan inovasi berdasarkan skor. Dari 160 inovasi OPD itu diambil 23 inovasi dan dari 74 inovasi desa/kelurahan diambil 13 inovasi. Nanti masing-masing kategori itu dikerucutkan menjadi 10 inovasi dengan bantuan penilaian dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” jelas Wawan.

Hasil pengumuman 10 inovasi per kategori itu akan disampaikan pekan depan. Untuk kategori inovasi kesehatan dan pendidikan tergantung dinas yang menangani. 

“Dari 10 besar itu akan dinilai oleh tim juri dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Kemendari, akademisi, dan media massa,” katanya.

SubKor Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Sragen Slamet Waluyo mengatakan untuk inovasi kesehatan diikuti 25 puskesmas dengan 27 inovasi dan tiga RSUD dengan lima inovasi.

Slamet menerangkan seleksi sudah dilakukan sejak 9 Maret 2023 lalu dan finalnya berupa kunjungan lapangan pada 11-16 Mei 2023 mendatang.

“Seleksinya lewat unggahan di aplikasi Si-Risma, paparan 11 nominator yang terdiri atas 9 puskesmas dan 2 RSUD, dan kunjungan. Pemenang diambil enam juara I-III dan juara harapan I-III. Tim juri dari Dinkes dan Bapperida. Pemenang diumumkan 5 Juni 2023 mendatang dalam resepsi penganugerahan Sragen Awards,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya