Solopos.com, PURWOREJO — Sudah jamak bagi sebagian besar daerah di Indonesia memiliki sebuah ruang publik yang akrab disebut sebagai alun-alun. Pun demikian dengan kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng), yang hampir seluruhnya memiliki alun-alun. Lantas, kabupaten atau kota manakah di Jateng yang memiliki alun-alun terluas?
Diolah dari berbagai sumber, ide pendirian alun-alun di kota-kota di Indonesia berasal dari Fatahillah yang merupakan tokoh penyebar agama Islam di tanah Sunda, tepatnya Cirebon. Fatahillah terkenal akan perjuangannya dalam menaklukan Sunda Kelapa dari tangan Portugis pada 1527 silam.
Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran
Pada dasarnya alun-alun merupakan halam depan rumah, dengan ukuran yang lebih besar. Rumah dalam hal ini dikaitkan dengan istana raja, atau kediaman penguasa daerah tersebut.
Baca juga: Daftar Kabupaten Terluas di Jawa Tengah, Nomor Satu 3 Kalinya Singapura
Pada awalnya, alun-alun didirikan sebagai tempat berlatih bagi prajurit kerajaan, tempat penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah raja kepada rakyat.
Namun lambat laun, fungsi alun-alun berubah. Selain sebagai ruang publik, alun-alun juga kerap digambarkan sebagai ikon atau landmark suatu daerah.
Nah, di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) hampir seluruh daerah memiliki alun-alun. Bahkan daerah paling sempit di Jateng, yakni Kota Magelang juga memiliki alun-alun yang berada di wilayah Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah.
Lantas daerah manakah di Jateng yang memiliki alun-alun terluas? Jawabannya adalah Kabupaten Purworejo, yang terletak di antara Jalan Mayjen Sutoyo dan Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Purworejo.
Alun-Alun Kabupaten Purworejo saat ini dianggap sebagai alun-alun terluas di Jateng. Alun-Alun Kabupaten Purworejo memiliki luas sekitar 62.500 meter persegi atau 6 hektare lebih.
Baca juga: Berburu Golden Sunrise di Negeri Atas Awan, Gunung Kunir Purworejo
Terdapat sejumlah bangunan penting di sekeliling Alun-Alun Purworejo, mulai dari Masjid Agung Darul Muttaqin, Gereja GPIB, Kodim Purworejo, pendapa, dan kantor bupati.
Alun-Alun Purworejo ini dibangun pada tahun 1830 silam. Awalnya, alun-alun ini digunakan sebagai tempat latihan militer. Namun seiring perkembangan waktu, fungsinya dialihkan menjadi lapangan publik.
Konon, dulunya ada dua pohon beringin tua di tengah Alun-Alun Purworejo. Namun, pohon itu kemudian diganti denngan dua pohon pemberian Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX pada 1973 silam.
Pohon itu merupakan tunas anak Pohon Waringin Kurung yang ada di Alun-Alun Utara Yogyakarta. Pohon itu masing-masing bernama Ki Suryoputro untuk yang sebelah timur dan Ki Dewo Atmodjo untuk yang di sebelah barat.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
