SOLOPOS.COM - Para PKL di Jalan Perintis Kemerdekaan Sragen mengelar spanduk berisi penolakan penggusuran dan tetap bertahan untuk berjualan pada siang hari, Rabu (2/2/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Para pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jl. Perintis Kemerdekaan, Sragen, nekat tetap berjualan pada Rabu (2/2/2022) pagi, meskipun sudah mendapat surat peringatan (SP) I dan II dari Satpol PP.

Satpol PP Sragen hanya mengizinkan mereka berjualan di area tersebut mulai pukul 17.00 WIB-05.00 WIB, namun aturan itu tak diindahkan PKL. Mereka biasa berjualan sejak pagi sampai sore hari.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sragen ini merupakan daerah termiskin di Soloraya. Kami, para PKL, tetap berjualan supaya Sragen tidak termiskin di Soloraya, tetapi malah tidak boleh berjualan,” ujar salah seorang PKL, Bambang Priyono, 26, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga: Ogah Ditertibkan Satpol PP, PKL Perintis Kemerdekaan Sragen Bertahan

Pria yang sudah sekitar tiga tahun berjualan teh di depan SMAN 1 Sragen tersebut mengaku sanggup tidak berjualan asalkan kebutuhan hidupnya dipenuhi pemerintah. Bambang nekat berjualan sejak pagi karena konsumennya adalah para siswa SMAN 1  Sragen.

PKL lainnya, Edi Kasmiran, 43, mengaku nekat berjualan menyalahi aturan Satpol PP demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Ia khawatir jika mulai berjualan sore hari pendapatannya bakal berkurang. Jika harus menyewa kios untuk berjualan, Edi tak punya modal.

“Penghasilan sehari kotor itu hanya Rp150.000/hari. Bersihnya paling dapat Rp70.000/hari. Dengan penghasilan itu kami harus menghidupi empat anak saya. Istri saya ikut membantu berjualan online kalau laku. Anak saya sudah ada yang SMA, SMP, dan dua yang kecil masih SD. Kalau kami tidak berjualan lalu penghasilan kami darimana?” ujar pria yang tinggal di Dukuh Guwosari, Desa Jurangjero, Karangmalang, Sragen itu.

Baca Juga: Awalnya Menolak, PKL Depan SDN 4 Sragen Kini Rela Direlokasi

Edi yang juga Wakil Ketua Paguyuban PKL Perintis Mulyo Sragen itu berharap supaya 30 PKL di Jl. Perintis Kemerdekaan Sragen tetap bisa berjualan seperti sedia kala agar periuk tidak terguling. Ia bersama rekan-rekannya sesama PKL bahkan menyewa petugas kebersihan untuk memastikan lokasi tetap bersih begitu ditinggal selesai berjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya