Semarang
Rabu, 23 Oktober 2019 - 10:50 WIB

Ini 7 Gunung di Jateng yang Terbakar Sepanjang 2019...

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutan. (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG — Musim kemarau berkepanjangan yang terjadi di Jawa Tengah (Jateng) tak hanya memberikan dampak kekeringan. Kemarau panjang juga berdampak pada kebakaran hutan dan lahan, terutama di lereng pegunungan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng menyebut ada tujuh gunung yang dilanda kebakaran selama musim kemarau 2019. Ketujuh gunung itu, lima di antaranya tergolong besar.

Advertisement

"Lima gunung besar yang mengalami kebakaran itu yakni Merbabu, Merapi, Sumbing, Sindoro, dan Slamet. Sedangkan dua gunung kategori kecil, yakni Ungaran dan Petarangan di Banjarnegara," ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sudaryanto, kepada Semarangpos.com, Selasa (22/10/2019).

Sudaryanto menambahkan saat ini kebakaran di tujuh gunung itu sudah padam. Pemadaman dilakukan secara mandiri oleh para sukarelawan dari unsur BPBD, SAR, TNI, Polri, bantuan warga, dan juga balai taman nasional.

"Kebetulan di Jateng tidak ada kebakaran yang membutuhkan water booming. Kita usahakan tidak menggunakan helikopter karena biayanya mahal," imbuh Sudaryanto.

Advertisement

Dari tujuh gunung yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Sudaryanto menyebut terparah berada di Gunung Merbabu. Karhutla di gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Megalang itu menghanguskan sekitar 500 hektare lahan perhutanan.

"Paling besar [kebakaran] itu di Gunung Merbabu mencapai 500 hektare, terus Gunung Slamet 250 hektare. Sedangkan yang lainnya masuk kategori kecil, seperti Sindoro dan Merapi yang berkisar 15 hektare," imbuhnya.

Sementara itu, disinggung terkait bencana angin kencang yang melanda sejumlah wilayah Jateng beberapa hari terakhir, Sudaryanto mengaku bencana tersebut sulit dideteksi. Meski demikian, ia mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota di Jateng untuk melakukan antisipasi kerusakan dengan menebang ranting pepohonan yang membahayakan warga.

Advertisement

"Kita sudah minta BPBD yang daerahnya terdampak bencana angin kencang untuk melakukan pendataan kerusakan rumah warga dan fasilitas umum. Selain itu, kita juga mengimbau pemerintah daerah untuk melakukan pemotongan ranting pohon yang berpotensi membahayakan," ujar mantan Kepala Bapermadesdukcapil Jateng itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif