Solopos.com, SOLO — Wacana pembangunan jalur lingkar timur-selatan Kota Solo untuk jalur kendaraan berat kembali mencuat menyusul adanya rencana Pemkab Sukoharjo tidak membolehkan underpass Makamhaji dilalui kendaraan berat seperti diperbaiki.
Pemerintah Kota (Pemkot) benar-benar berharap pembangunan jalur lingkar timur-selatan tersebut dapat terealisasi. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, pun mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait hal itu.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Gibran mengatakan pekan lalu sudah mengirimkan surat kepada Menteri PUPR. “Kemarin kami sudah bersurat ke Menteri PUPR untuk mendorong pembangunan ring road, sekitar pekan lalu,” katanya, Selasa (1/3/2022).
Baca Juga: Sudah Ada DED, Dishub Solo Ungkit Proyek Jalur Lingkar Timur-Selatan
Menurut Gibran, keberadaan jalur lingkar timur-selatan tersebut diperlukan untuk mengurai kemacetan di tengah Kota Solo. Ia mengatakan wacana pembangunan jalur lingkar sisi selatan itu telah muncul beberapa tahun lalu.
Namun hingga saat ini belum ada realisasinya. Jalur yang disiapkan justru masuk wilayah Sukoharjo. Melihat kondisi lalu lintas Solo yang semakin padat, apalagi underpass Makamhaji nantinya akan ada pembatasan tonase kendaraan, kemungkinan akan semakin membuat lalu lintas Solo semakin padat.
Tantangan Berat Solo
“Sudah lama dibahas sebenarnya [jalur lingkar]. Solusinya memang ring road. Nanti saya follow up lagi, harapannya bisa terwujud,” katanya.
Baca Juga: Kendaraan Berat Tak Lewat Underpass Makamhaji, Ini Kata Dishub Solo
Sebelumnya, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, mengatakan hal terpenting untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di tengah kota adalah realisasi rencana pembuatan jalur lingkar timur-selatan.
Ia menjelaskan tidak adanya jalur lingkar timur dan selatan menjadi tantangan tersendiri dalam mengatasi kepadatan arus lalu lintas Solo. Di sisi timur Solo hanya ada Jl Juanda dan Jl Kapten Mulyadi. Sedangkan wilayah selatan hanya ada Jl Veteran, Jl Bayangkara, dan Jl Dr Rajiman.
Baca Juga: Pengalihan Tonase Berat dari Underpass Makamhaji, Ini Kata Pengamat
“Itu jalan batas paling luar di Solo. Biasanya batas paling luar itu lah yang menjadi jalan angkutan berat. Itu yang menjadi PR [pekerjaan rumah] kami,” katanya.
Ia menyebutkan untuk saat ini kondisi jalur untuk mengalihkan kendaraan angkutan berat di Solo lebih banyak pilihan di sisi utara. Selain Jl Slamet Riyadi, di sisi utara juga ada Jl Adi Sucipto dan tol.