SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (ekon.go.id)

Solopos.com, JAKARTA — Berbagai upaya pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi membutuhkan peran dan kerja sama dari seluruh stakeholder.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian  Airlangga Hartarto mengajak masyarakat untuk terus optimistis dan mengoptimalkan peran di sektor masing-masing. Hal ini untuk memberi berkontribusi dalam pemulihan ekonomi yang ujungnya bisa menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Secara khusus, Airlangga mengakui peran media menjadi sangat penting untuk mewujudkan optimisme kestabilan sosial di masyarakat.

“Dengan bekerja sama, kita akan mampu memulihkan perekonomian nasional dan menjadi shock absorber berbagai gejolak yang ada. Saya berharap kita semua terus bekerja sama menciptakan optimisme untuk Indonesia ke depannya,” tutur Airlangga, Senin (15/8/2022) dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menambahkan, kerja sama ini sudah mulai menunjukkan hasil positif, karena perekonomian nasional terus menunjukkan optimisme dan keberhasilan.

Baca Juga: Menko Airlangga Beberkan Kunci Penting Pemulihan Ekonomi Indonesia

Ekonomi nasional berhasil tumbuh di atas 5 persen pada tiga kuartal terakhir. Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,44 persen (yoy) pada Q2 tahun 2022.

Airlangga menegaskan, capaian positif tersebut merupakan hasil dari kebijakan yang diambil pemerintah antara lain dengan menyokong sektor manufaktur dan ekspor.

Kinerja positif tersebut juga didukung inflasi yang terkendali yaitu per Juli 2022 inflasi Indonesia 4,94 peren. Angka tersebut lebih baik dari Amerika Serikat yang mencapai 8,5 persen, Jerman 7,5 peren, dan Prancis yang mencapai 6,1 persen.

“Di tengah kenaikan harga-harga energi, Indonesia masih melakukan subsidi ataupun memanfaatkan kekuatan fiskal untuk menyerap sebagian daripada kenaikan harga pangan maupun energi. Sedangkan negara-negara lain melakukan pass-through yang berarti harga energi ditransmisikan kepada masyarakat,” ujar Airlangga.

Baca Juga: RI Raih Swasembada Beras dari IRRI, Jokowi: Kerja Keras Semua Pihak

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengatakan, Pemerintah masih mengalokasikan anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp455,6 triliun pada 2022.

Anggaran ini untuk memulihkan ekonomi dan juga mendorong program untuk pengurangan kemiskinan ekstrem. Sementara itu, APBN secara keseluruhan diarahkan untuk menjadi shock absorber.

Pemerintah juga terus mengedepankan dan menjaga daya beli masyarakat karena sebagian besar ekonomi Indonesia juga bergantung kepada konsumsi masyarakat.

Airlangga juga menjelaskan pemerintah terus menjaga dan mendorong pemulihan di berbagai sektor yang saat ini menjadi penghela seperti sektor industri, sektor perdagangan, sektor informasi komunikasi, serta sektor pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya