SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilu/pilkada. (Solopos/dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Wonogiri tak perlu khawatir datang ke TPS untuk memberikan suaranya di hari pencoblosan pemilihan kepala daerah, Rabu (9/12/2020). Kendati demikian, warga diminta taat protokol kesehatan termasuk membawa alat tulis sendiri dan tak bersalaman.

Penyelenggara sendiri telah menjalankan standar operasional prosedur penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19 sangat ketat sejak pendistribusian logistik. Saat pemungutan suara pun pemilih dan anggota kelompok penyelenggaran pemungutan suara atau KPPS wajib menjalankan serangkaian protokol kesehatan yang sangat ketat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tegas! Kapolda Jateng Larang Pendukung Paslon Konvoi Pascacoblosan

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (8/12/2020), setidaknya ada belasan protokol yang dijalankan untuk mencegah penularan Covid-19. Saat penyetingan logistik, semua pihak yang terlibat dalam penyetingan, termasuk petugas pelipat surat suawa wajib melaksanakan protokol standar, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Dalam satu kotak suara, seluruh logistik dikemas di enam plastik, dari surat suara, formulir, alat tulis kantor, hingga kotak suara itu sendiri. Pada kondisi normal seluruh logistik hanya dikemas dengan satu plastik. Kebutuhan kotak suara untuk pilkada kali ini sebanyak 2.099 unit.

Kedatangan pemilih diatur berdasar jam yang tertera dalam surat pemberitahuan/undangan. Pemilih diimbau datang sesuai waktu yang tertera di surat tersebut agar tidak ada kerumunan di TPS. Contoh jam kedatangan yang tertera di surat pemberitahuan, yakni pukul 07.00 WIB-08.00 WIB. Warga diimbau membawa alat tulis sendiri untuk mengisi daftar hadir.

Pemilih datang ke TPS wajib memakai masker. KPPS menyiapkan masker kain untuk mengantisipasi adanya pemilih yang tak membawa masker. Sebelum masuk ke area TPS pemilih harus mencuci tangan, lalu petugas mengukur suhu tubuh. Bagi warga yang bersuhu tubuh lebih dari 37,3 derajat celcius mencoblos di bilik khusus.

Kapasitas TPS

Pemilih wajib memakai sarung tangan plastik yang disediakan agar tak berkontak langsung dengan barang apa pun. Pemilih antre di tempat yang telah diberi jarak minimal 1,5 meter. Kapasitas setiap TPS maksimal 500 pemilih, sehingga jumlah pemilih terbatas.

Pada kondisi normal kapasitas tiap TPS maksimal 800 pemilih. Di Wonogiri terdapat 2.023 TPS dengan jumlah pemilih yang tercatat sebanyak 836.398 orang. Para anggota KPPS pun memakai alat pelindung diri, seperti faceshiel, sarung tangan karet, dan masker.

Pemilih mencoblos seperti biasanya lalu petugas memberi tinta dengan cara diteteskan. Setelah itu pemilih dapat membuang sarung tangan plastik di ember yang disediakan lalu mencuci tangan lagi. Kemudian warga diminta langsung pulang agar tidak terjadi kerumunan di sekitar TPS. Selain itu warga diminta tak bersalaman dengan warga lainnya maupun anggota KPPS.

Wanita di Madiun Ini Positif Covid-19 Setelah Hadiri Resepsi Pernikahan

Ketua Komisi Pemilihan Umum Wonogiri, Toto Sih Setyo Adi, mengatakan ada petugas yang menyemprotkan cairan disinfektan secara berkala di area TPS. Dia memastikan semua protokol kesehatan dijalankan dengan sangat ketat, sehingga warga tak perlu khawatir datang ke TPS.

Dia mengajak warga berpartisipasi untuk menentukan pemimpin Wonogiri untuk lima tahun ke depan. Artinya, partisipasi warga sangat penting karena turut menentukan arah kebijakan pembangunan daerah.

Terpisah, Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, memastikan ada personel yang akan diterjunkan untuk memantau situsai dan menegakkan disiplin protokol kesehatan. Personel Polres Wonogiri yang diterjunkan lebih dari 600 orang, termasuk anggota Polsek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya