SOLOPOS.COM - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) bersama pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar kegiatan penanaman bibit mangrove di kawasan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Muara Tawar Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (22/6/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BEKASI — Masalah lingkungan saat ini menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat Indonesia, terutama kota-kota besar.

Tingkat polusi udara sudah mengkhawatirkan, bahkan dapat memberikan dampak kesehatan yang lebih serius jika tidak dicegah dengan segera. Berdasarkan data real-time portal Global Environment Monitoring dari United Nations for Environment Programme (Unep), tercatat hampir sebagian besar wilayah di Indonesia memiliki indeks kualitas udara yang melebihi ambang batas WHO, yaitu sebesar 5 mikrogram per meter kubik, dengan konsentrasi tertinggi terdapat di pulau Jawa dan Sumatra.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Permasalahan ini dapat membuat kualitas kesehatan dan harapan hidup masyarakat semakin menurun dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk dapat mengurangi polusi udara agar tidak semakin meluas.

Berangkat dari kesadaran pentingnya menjaga kelestarian bumi sekaligus sebagai wujud kontribusi dalam melestarikan lingkungan dan mengurangi dampak buruk polusi udara, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) bersama pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar kegiatan penanaman bibit mangrove di kawasan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Muara Tawar Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (22/6/2023).

Kegiatan penanaman mangrove ini merupakan bentuk komitmen Prodia dalam mengoptimalkan penerapan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG). Selain itu, kegiatan penanaman mangrove merupakan aksi nyata Perseroan yang tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan namun juga memberikan dampak sosial bagi masyarakat sekitar.

Penanaman lebih dari 1.000 bibit mangrove ini dihadiri oleh Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty; Direktur Human Capital & General Affairs Prodia, Ida Zuraida; Bupati Kabupaten Bekasi, Dani Ramdan; Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, Imam Santoso, beserta jajaran pejabat daerah dan relawan.

Dewi Muliaty menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi dalamrangkamenjaga kelestarian lingkungan bersama Prodia. Menurutnya, kegiatan ini adalah cermin bahwa kesehatan yang baik bukan hanya didukung dari faktor internal tubuh saja, melainkan juga dari kualitas lingkungan hidup sekitar.

“Kegiatan penanaman lebih dari 1.000 mangrove ini adalah salah satu dedikasi kami untuk ikut menjaga kualitas lingkungan hidup masyarakat sekitar. Kami optimistis bibit mangrove ini dapat tumbuh dengan baik dandapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar kawasan PRPM Muara Tawar, serta dapat mengurangi dampak negatif dari krisis perubahan iklim dan polusi udara,” ujar Dewi.

Menurut Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, pohon mangrove berpotensi dapat menyerap dan menyimpang zat karbon 4-5 kali lebih besar dibandingkan dengan daratan. Sekitar 1.000 tC/ha (ton karbonper hektare) dapat diserap oleh pohon mangrove, lebih tinggi bila dibandingkan dengan serapan karbon di daratanyang hanya berkisar 300 tC/ha.

Meskipun memiliki sejumlah fungsi dan manfaat yang besar dalam mencegah polusi udara, pemberdayaan pohon mangrove masih belum mendapatkan perhatian yang maksimal dari sebagian besar lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan.

Melalui kegiatan ini, Prodia berkesempatan untuk dapat berkontribusi aktif dalam upaya mendukung pemerintah dan masyarakat mengurangi tingkat polusi udara.

Corporate Secretary Perseroan, Marina Amalia mengatakan Prodia menyerahkan lebih dari 1000 bibit pohon mangrove kepada PPI Paljaya untuk kemudian dibudidayakan dan dikelola secara rutin. Pemilihan penanaman mangrove dalam CSR Prodia kali ini dikarenakan mangrove merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir, hingga dimanfaatkan secara komersil.

Menurutnya, bibit pohon mangrove nantinya dapat dimanfaatkan sebagai tanggul alami, kawasan ekowisata, kawasan hijau penyerap CO2, perbaikan ekosistem bawah air, maupun menjadi sumber penghasilan masyarakat sekitar dalam pengolahan buah pohon mangrove.

“Seluruh bibit pohon mangrove akan dialokasikan di 3 titik yang menjadi area penanaman bibit pohon mangrove milik Prodia,” ujar Marina Amalia.

Selain kegiatan penanaman mangrove, Prodia juga turut aktif dalam kegiatan-kegiatan lainnya yang berorientasi pada lingkungan hidup, sosial, serta pemberdayaan kesehatan masyarakat, antara lain kegiatan penanaman terumbu karang di Nusa Penida yang bekerja sama dengan NGO setempat, penanaman pohonbuah alpukat, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Program CSR ini menjadi fondasi Prodia untuk semakin memantapkan komitmennya untuk patuh kepada aspek-aspek ESG. Ke depannya, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan sinergi yang baik antara Insan Prodia dengan masyarakat lokal dan pemerintah setempat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga hidup sehat dengan selalu menjaga kelestarian lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya