SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah sentimen penerapan auto reject bawah (ARB) 15 persen dan faktor global, Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efeks Indonesia (BEI) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Selasa (6/6/2023) hari ini.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya, tetapi gelombang tekanan masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Hal ini diiringi oleh fluktuasi yang terjadi pada pergerakan nilai tukar rupiah yang turut memberikan dampak sehingga membuat pasar bergerak lebih konsolidatif,” paparnya dalam publikasi riset. Hari ini IHSG berpeluang menguat terbatas dalam rentang 6.598-6.789 seperti dilansir Bisnis.

Rekomendasi saham pilihannya adalah BBCA, BMRI, ASII, PWON, GGRM, TLKM, ITMG.

Dalam riset berbeda, tim analis MNC Sekuritas menyampaikan IHSG ditutup flat di 6.633 pada perdagangan kemarin, Senin (5/6/2023).

Posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave C, sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji rentang area 6.687-6.764. Namun, tidak menutup kemungkinan IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang 6.584-6.613 dahulu.

Waspadai, apabila break support 6.562 maka IHSG rawan menuju ke 6.509-6.530.

Rekomendasi saham MNC Sekuritas hari ini adalah HRUM, MDKA, PGAS, dan SMGR.

Sebelumnya, IHSG ditutup stagnan dengan kenaikan tipis 0,18 poin sehingga berada di 6.633,44 pada perdagangan Senin (5/6/2023).

Namun sejumlah saham terpantau turun menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 15 persen pada hari pertama implementasinya. Batas ARB tersebut naik dari sebelumnya hanya 7 persen.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut sektor jasa keuangan di Indonesia tetap stabil di tengah volatilitas sektor keuangan global.

“Stabilitas sektor jasa keuangan di Indonesia tetap stabil ditopang oleh permodalan yang tinggi, profil risiko yang terjaga, dan likuiditas yang memadai,” ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (5/6/2023) seperti dilansir Antara.

Ia memerinci sektor pasar modal Indonesia, sampai dengan 31 Mei 2023 investor asing membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp20,58 triliun.

Lanjutnya, penghimpunan dana di pasar modal Indonesia mencapai Rp101,35 triliun hingga 31 Mei 2023, dengan perusahaan publik baru tercatat sebanyak 35 perusahaan.

“Sedangkan, di pipeline initial public offering (IPO) terdapat 117 perusahaan, dengan nilai Rp137,56 triliun. Dengan rencana IPO baru 63 perusahaan,” ujar Mahendra.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya