SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mampu melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan, Senin (5/12/2022) setelah sebelumnya IHSG ditutup terkoreksi 0,02 persen ke 7.019.

Tim analis MNC Sekuritas menyebutkan koreksi IHSG sempat menguji area supportnya namun kembali ditutup di atas MA200.

Promosi Pentingnya Digitalisasi dalam Pengembangan Usaha Era Kini

“Nampaknya, IHSG berpeluang menguat untuk menguji rentang area 7,040-7,060 terlebih dahulu, selama tidak terkoreksi ke bawah 6,955, skenario IHSG masih berada pada bagian dari wave c dari wave (x) pada label hitam,” jelas Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset harian, Senin (5/12/2022).

Namun demikian, waspadai apabila IHSG menembus 6,955, maka IHSG masih berada pada bagian dari wave (ii) pada label merah, sehingga IHSG rawan menuju ke 6,890 hingga 6,937.

MNC Sekuritas memperkirakan hari ini IHSG dapat bergerak dengan Support di level 6,890, 6,955 dan resistance di level 7,128, 7,178. Adapun, berikut saham pilihan MNC Sekuritas hari ini: BBRI, TBIG, LSIP, TLKM, dan PTBA.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Pelemahan, Cermati Saham-Saham Ini

Di sisi lain, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo mengatakan sentimen harga komoditas dan meningkatnya performa bank-bank besar akan memengaruhi pergerakan IHSG pekan ini.

William memproyeksikan IHSG akan cenderung bergerak sideways dengan rentang harga di sekitar support di level 6.950 dan di level Resistance 7.110.

“Secara umum para pelaku pasar lebih baik mengambil strategi yang lebih defensif dan konservatif mengingat pasar saham kita belum menunjukkan kepastian akan arah pergerakannya,” ujar William kepada Bisnis pada Jumat (2/12/2022).

Berikut rekomendasi saham-saham dari William: APLN, BIRD, MDKA, RMKE.

Hal senada juga diutarakan oleh Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana yang menyebut IHSG pekan depan cenderung sideways dengan support di level 6.955 dan resistance di level 7.080.

Baca Juga: Emas Batangan Bebas PPN Dukung Pencapaian Target Produksi 94,9 Ton

Menurut Herditya, sentimen yang akan menjadi penggerak IHSG pekan ini adalah perkembangan kebijakan perekonomian Amerika Serikat, dan beberapa rilis data perekonomian Indonesia. Di sisi lain, sektor teknologi juga dinilai masih membebani laju IHSG.

“Di sisi lain nampaknya pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh sektor IDX Techno yang masih memperberat laju IHSG,” ujar Herditya kepada Bisnis pada Jumat (2/12/2022).

Berikut adalah saham rekomendasi dari MNC Sekuritas. APLN, DOID, dan SRTG.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode sepekan, yakni 28 November hingga 2 Desember 2022, mayoritas ditutup positif.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat pada Senin 21 November 2022, Cek Saham-Saham Berikut

Berdasarkan siaran pers BEI yang dikutip Mnggu (4/12/2022), BEI menyatakan peningkatan tertinggi selama sepekan terjadi pada rata-rata volume transaksi Bursa sebesar 75,18 persen menjadi 31,506 miliar saham dari 17,985 miliar saham pada penutupan pekan lalu.

“Rata-rata nilai transaksi harian Bursa meningkat 68,46 persen menjadi Rp17,52 triliun dari Rp10,40 triliun pada sepekan sebelumnya,” kata P.H. Sekretaris Perusahaan PT BEI, Aulia Noviana Utami Putri.

Peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa, yaitu sebesar 13,36 persen menjadi 1.205.337 transaksi selama sepekan dari 1.063.305 transaksi pada sepekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami kenaikan 0,30 persen menjadi Rp9.512,96 triliun dari Rp9.484,63 triliun pada pekan sebelumnya. Meski demikian, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan 0,48 persen menjadi berapa pada level 7.019,639 dari 7.053,150 pada pekan sebelumnya.

Aulia menuturkan, investor asing pada Jumat (2/12/2022), mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,62 triliun. Sepanjang tahun 2022, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp78,73 triliun.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Rebound pada Senin 28 November 2022, Berikut Rekomendasi Saham

Sementara itu IHSG yang berada di zona merah tertekan oleh saham GOTO seusai dibukanya penguncian atau lock up. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan sejak lock up dicabut, saham GOTO mengalami tekanan jual hingga menyentuh auto rejection bawah.



“Jika disimulasikan, per tanggal 28 November, bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89 persen. Apabila GOTO turun 7 persen dalam satu hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam satu hari perdagangan bursa sebesar 4,89 persen x -7 persen = -0,34 persen,” jelas Nyoman. Sebagai informasi, saham GOTO jelang akhir pekan ini langsung mengalami ARB pada pembukaan perdagangan saham.

Hingga pada penutupan perdagangan saham sesi II pada Jumat (2/12/12), saham GOTO terkoreksi 9 poin atau 6,38 persen ke posisi Rp132 per saham.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya