SOLOPOS.COM - Hujan abu turun di wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Senin (16/8/2021) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Hujan abu kembali mengguyur sebagian wilayah di Desa Tlogolele dan Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Senin (16/8/2021). Hujan abu turun mulai sekitar pukul 05.30 WIB dengan intensitas tipis hingga cukup tebal.

Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, mengatakan beberapa dukuh di Desa Tlogolele kembali diguyur hujan abu pada Senin pagi sekitar pukul 05.30 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Iya, wilayah Tlogolele hujan abu lagi. Hujan abu yang agak tebal di dukuh Tlogomulyo dan Tlogolele, yang jarak radius dari puncak Merapi sekitar 7 kilometer. Untuk wilayah yang kurang dari 7 kilometer, hujan abu tipis,” kata dia, Senin.

Baca juga: Mbah Slamet, Saksi Dahsyatnya Letusan Merapi di Tahun 1930-an

Hujan abu di Desa Tlogolele sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Hujan abu muncul ketika ada aktivitas awan panas guguran dengan arah luncuran di sisi barat daya Gunung Merapi. Selain Dukuh Tlogomulyo dan Tlogolele, hujan abu juga terjadi di Dukuh Stabelan, Takeran dan sekitarnya.

Terlihat material hujan abu menyelimuti jalanan kampung, atap rumah, kendaraan yang terparkir di luar rumah serta tanaman. Meski begitu, Neigen mengatakan pada Senin, aktivitas masyarakat setempat masih berjalan seperti biasanya.

“Aktivitas masyarakat masih seperti biasa tidak terpengaruh hujan abu,” lanjut dia.

Intensitas Tipis

Sementara itu Kepala Desa Klakah, Marwoto, mengatakan pada Senin pagi, di sebagian Desa Klakah juga terjadi hujan abu lagi. Namun intensitas hujan abu hanya tipis.

“Hujan abu tapi tipis. Itu saja hanya sebagian [desa]. Hujan abu terjadi di Dukuh Klakah Duwur, Klakah Tengah, dan Klakah Ngisor. Kalau untuk aktivitas warga masih seperti biasa,” terang dia.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, BPBD Boyolali Semprot Jalan Hilangkan Abu Vulkanis

Hampir sama dengan wilayah Tlogolele, hujan abu yang terjadi di Klakah juga sudah muncul sejak beberapa hari lalu. Marwoto mengatakan hujan abu sudah mulai turun sejak hampir sepekan terakhir.

Diberitakan, Gunung Merapi pada Senin (16/8/2021) pagi mengalami erupsi sebanyak dua kali dengan menyemburkan awan panas terjauh mencapai 3,5 kilometer. Dilansir detik.com, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan erupsi pertama Merapi pagi ini terjadi pukul 05.36 WIB. Jarak luncur awan panas mencapai 2 kilometer.

“Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 49 milimeter dan durasi 165 detik. Jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya,” kata Hanik dalam keterangannya, Senin pagi.

Baca juga: Asale Klakah, Desa di Boyolali yang Dilangkahi Awan Panas Merapi

Selang beberapa saat kemudian disusul awan panas kedua pukul 05.53 WIB dengan jarak lebih jauh. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 66 milimeter dan durasi 289 detik.

“Awan panas Merapi pukul 05.53 WIB dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah barat daya dan tinggi kolom 600 meter dari puncak,” urai Hanik.

BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.

Erupsi Merapi pagi ini mengakibatkan tiga desa lereng Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, serta sejumlah wilayah di Magelang diguyur hujan abu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya