SOLOPOS.COM - Warga Desa Senden, Kecamatan Selo, menggelar ritual Tungguk Tembakau, Rabu (3/8/2016). Ritual Tungguk Tembakau adalah ritual untuk mengawali masa panen tembakau. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kecamatan Selo, Boyolali, bakal merutinkan agenda baru dengan tujuan pelestarian budaya lokal. Budaya lokal yang akan dijadikan sebagai agenda tahunan tersebut yakni Tungguk Tembakau.

Camat Selo, Cahyo, Selasa (26/7/2022), mengatakan untuk kali pertama agenda Tungguk Tembakau akan digelar pada awal Agustus 2022 mendatang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perayaan sebagai wujud syukur petani itu akan diadakan di Desa Senden dengan dihadiri oleh Bupati Boyolali M. Said Hidayat bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Tungguk Tembakau kami usahakan akan menjadi agenda tahunan di Kecamatan Selo, selain Sedekah Gunung Merapi yang memang sudah dilaksanakan turun-temurun,” kata Cahyo, Selasa.

Sedekah Gunung Merapi menjadi agenda rutin masyarakat yang diadakan setiap malam satu sura. Agenda rutin ini diadakan di Desa Lencoh Kecamatan Selo.

“Sudah sejak zaman dahulu ritual Sedekah Gunung Merapi dilakukan setiap malam satu sura oleh warga kami,” ucap Kepala Desa Lencoh, Sutarno saat ditemui Solopos.com di Kantor Kepala Desa, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Obat Kangen, Pemudik di Musuk Boyolali Antusias Ikuti Bakdan Sapi

Mengutip jurnal milik Jatmiko Suryo Gumilang pada 2014 dengan judul Eksistensi Tokoh Adat Upacara Sedekah Gunung Merapi di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, masyarakat melaksanakan ritual tersebut untuk menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Rasa syukur yang dimaksud yakni atas limpahan karunia-Nya serta sebagai bentuk pengormatan kepada para leluhurnya.

Sebelumnya, Cahyo mengatakan agenda Tungguk Tembakau merupakan bagian dari proyek perubahan bernama Pesona Merapi sebagai Destinasi Wisata dan Wilayah Wisata di Kecamatan Selo.

Program itu digarap dalam rangka menyelesaikan diklat tingkat III-nya.  Cahyo menjelaskan program perubahan ini tidak terlepas dari keberadaan masyarakat dan keindahan dari Kecamatan Selo.

“Fokus pertama yang akan kami garap ada pada sektor UMKM [usaha mikro kecil dan menengah],” ucap Cahyo saat ditemui Solopos.com di Kantor Kecamatan Selo, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Tradisi Bakdan Sapi di Musuk Boyolali Meriah, Ini Sejarahnya

Cahyo menerangkan, UMKM perlu didukung dan dikelola secara maksimal di Kecamatan Selo.

Menurutnya, UMKM harus mandiri sebelum destinasi wisata terbentuk di Kecamatan Selo. Bahkan sebagai pandangan ke depannya, Cahyo menargetkan setiap desa di Kecamatan selo harus memiliki UMKM yang mandiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya