SOLOPOS.COM - Warga Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali menggelar bakdan sapi, Senin (9/5/2022). (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI – Bakdan sapi di wilayah Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, menjadi tradisi yang terus dijaga dan digandrungi masyarakat setempat. Bahkan ada pemudik yang menyempatkan mengikuti acara tersebut sebelum kembali ke Jakarta.

Salah satu peserta bakdan sapi, Rohmad, merupakan  warga di RT 003 di Mlambong yang kesehariannya bekerja merantau ke Jakarta. Dia senang karena pada Lebaran tahun ini bisa kembali pulang ke kampung halamannya. Selain bisa bertemu keluarga, juga bisa mengikuti bakdan sapi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya merantau ke Jakarta. Kebetulan kemarin beli tiketnya telat jadi belum bisa pulang lagi ke Jakarta. Jadi saya justru bisa ikut memeriahkan ini. Apalagi saya sudah dua tahun vakum dari acara ini. Kangen juga acara seperti ini bagi kami yang merantau,” kata dia.

Dia mengatakan pelaksanaan tahun ini lebih meriah, jadi lebih bersemangat. Sebab tahun-tahun sebelumnya, terlebih dua tahun terakhir, acara hanya dilakukan secara terbatas akibat pandemi Covid-19.

Pada pelaksanaan acara kupatan dan bakdan sapi Senin (9/5/2022), dirinya ikut terlibat dalam acara kupatan dengan membawa nampan berisi ketupat dan aneka menu pelengkap di jalan utama kampung.

Baca juga: Tradisi Bakdan Sapi di Musuk Boyolali Meriah, Ini Sejarahnya

Bersama warga lainnya dia turut menikmati makan bersama setelah dilakukan doa bersama. Dia juga sudah berencana untuk mengikuti kirab sapi. “Tradisi ini sudah sejak dulu. Rencana ini nanti mengeluarkan satu ekor sapi,” kata dia.

Bagi Rohmad, bakdan sapi merupakan bentuk syukur serta untuk menyayangi hewan ternak. “Ini Lebaran untuk sapi. Kami menjaga, karena makhluk hidup punya kehidupan masing-masing. Mungkin kami ada salah apa dengan hewan ternak kami, kadang kami marah dan sebagainya. Jadi ini juga sebagai wadah untuk meminta maaf sesama makhluk,” kata dia.

Antusiasme juga ditunjukkan warga lain, Bambang. Usai doa bersama, dia langsung menyiapkan sapinya yang mau dikirab. Dia terlihat sibuk membersihkan sapi dan memasang kalung ketupat di leher sapi-sapinya.

“Ini rencana mau keluarkan tiga ekor sapi. Ini sudah menjadi adat atau tradisi dari kakek nenek kami. Ini ajang silaturahmi antarsapi,” kata dia.

Baca juga: Libatkan 200 Ekor Lembu, Bakdan Sapi di Boyolali Berjalan Meriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya