SOLOPOS.COM - Ilustrasi gabah (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, KLATEN -- Pemkab Klaten berencana menggulirkan bantuan pangan ke ratusan desa di Kabupaten Bersinar dalam bentuk gabah. Bantuan itu memastikan kebutuhan pangan masyarakat ada itu khusus diberikan ke 370 lumbung desa di Klaten.

Sebenarnya di Klaten ada 391 desa, namun hanya 370 desa yang lumbung desanya aktif. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Klaten, Wahyu Prasetyo, menjelaskan bantuan direncanakan berupa gabah. Saban desa bakal mendapatkan bantuan sebanyak 1 ton gabah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

"Rencananya nanti memang di gabah karena proses penyimpanannya lebih mudah,” jelas Wahyu saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (19/7/2020).

11.12 Beer Garden di Colomadu Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Gabah untuk bantuan dibeli dari petani di wilayah masing-masing lumbung desa itu berada. Jika produksi padi di wilayah setempat tak mencukupi kebutuhan lumbung desa, gabah bisa dibeli dari petani di wilayah lain di Klaten.

Bergulirnya rencana itu menyusul pandemi Covid-19 yang belum diketahui hingga kapan berakhir. Selain itu, hal itu dilakukan karena kini keuangan desa sudah tersedot banyak untuk penanganan Covid-19 terutama penyaluran bantuan langsung tunai (BLT).

Dengan persediaan pangan di lumbung desa, pemerintah dan warga desa diharapkan tak kelimpungan ketika terjadi krisis pangan gegara pandemi.

Banteng Solo Bergerak Cari Pelaku Dugaan Pengeroyokan Ketua Anak Ranting PDIP Jebres

Sumber Dana Belum Ditetapkan

Wahyu menuturkan rencana itu masih dalam pembahasan. Salah satunya soal sumber keuangan bantuan menggunakan belanja tak terduga (BTT) atau usulan anggaran melalui APBD perubahan 2020.

Soal sasaran bantuan gabah di Klaten, Wahyu menjelaskan bantuan akan diberikan kepada 370 lumbung desa dari total 391 desa di Klaten. “Ratusan lumbung pangan desa itu selama ini yang aktif,” urai dia.

Kasus Covid-19 Meledak, Pemkot Solo Akan Buka Lagi 2 Rumah Karantina

Ditemui beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan standing crop atau luas sawah yang sudah ditanami padi per akhir Juni lalu sekitar 26.600 hektare.

Dari jumlah itu potensi produksi diperkirakan bisa mencapai 80.000 ton beras pada Oktober 2020. Potensi produksi itu bisa tercapai selama tak ada halangan seperti hama.

Sementara kebutuhan beras warga Klaten per bulan sekitar 10.545 ton. “Dengan produksi seperti itu, sampai Desember pun insya Allah kebutuhan beras masih aman,” kata Widiyanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya