SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat di kamar jenazah. (Antara)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Warga Dukuh Sorobaon, RT 001/RW 003, Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Joko Purnomo, 30, meninggal di dalam sumur, Minggu (5/1/2020).

Dia diduga menghirup gas beracun saat berusaha memperbaiki mesin pompa air di dalam sumur tersebut. Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Joko Purnomo bersama kakaknya, Triyono, 41, memperbaiki mesin pompa air di dalam sumur.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sumur di pekarangan rumah itu kering selama musim kemarau beberapa bulan terakhir sehingga mesin pompa air tidak berfungsi. Korban masuk ke sumur pukul 08.00 WIB.

Sumur itu berdiameter 130 sentimeter (cm) dan kedalaman 15 meter. Air di dalam sumur tidak terlalu banyak, hanya setinggi dua meter dari dasar sumur.

Selang beberapa menit di dalam sumur, Joko hendak naik. Tetapi di tengah upaya keluar dari sumur, dia jatuh diduga karena terlalu banyak menghirup gas beracun.

Melihat kondisi adiknya, Triyono berusaha menyelamatkan adiknya dengan turun ke sumur. Tetapi upayanya gagal. Triyono juga diduga menghirup gas beracun saat berusaha turun ke dalam sumur.

Sering Off Road, Juliyatmono Terobsesi Taklukkan Medan Menantang Pakai Rubicon

Dia mengurungkan niat dan keluar dari sumur. Dia mengaku pusing. Tetangga mereka, Rajiyo, 45, juga berusaha menyelamatkan Joko dan gagal. Rajiyo diduga menghirup gas beracun dan pingsan seusai berusaha menyelamatkan Joko.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kondisi Rajiyo sudah membaik. Koordinator lapangan dari Basarnas Pos SAR Surakarta, Tri Puji Sugiharto, menyampaikan tim SAR gabungan mengevakuasi Joko menggunakan sejumlah peralatan.

Salah satu anggota tim SAR gabungan masuk ke dalam sumur untuk mengevakuasi Joko. "Kami dapat laporan awal pukul 08.50 WIB dan sampai lokasi pukul 09.15 WIB, melihat keadaan, dan memetakan cara evakuasi. Satu anggota masuk membawa tabung selam karena ada gas beracun. Proses evakuasi 25 menit," kata Tri saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Tri membenarkan sebelum tim SAR gabungan sampai lokasi, beberapa warga berupaya menyelamatkan korban tetapi gagal. Mereka pingsan karena diduga menghirup gas beracun di dalam sumur.

Tri mengungkapkan warga tersebut sudah mendapat pertolongan petugas medis. "Tim dari Puskesmas Jaten dan Inafis Polres Karanganyar ke lokasi mengecek korban. Visum di tempat dan mereka menyatakan korban meninggal," tutur dia.

Puting Beliung 5 Menit, Umbul Ponggok Rugi Rp1 Miliar

Tri mengimbau warga berhati-hati apabila hendak membersihkan sumur atau memperbaiki mesin pompa air di dalam sumur. Dia menyarankan warga memastikan terlebih dahulu kandungan gas beracun di dalam sumur.

Caranya bukan dengan menghidupkan mesin pompa air. Ada cara sederhana mengecek apakah sumur banyak mengandung gas beracun atau tidak.

"Cek dulu, jangan menghidupkan mesin pompa air. Cek ada gas atau tidak. Cara manual dengan menyalakan lilin, diikat menggunakan tali lalu dimasukkan ke dalam sumur. Tunggu selama tiga menit hingga lima menit. Apabila lilin masih menyala berarti clear [tidak ada gas beracun]. Kalau lilin mati berarti ada gas beracun. Bisa juga memasukkan hewan, seperti ayam," ujar dia.

Selain cara itu, warga dapat membawa blower ke dalam sumur. Ini sekaligus untuk antisipasi jika di dalam kekurangan udara segar.

"Blower itu supaya enggak sumpek atau gerah. Bisa mengurangi gas beracun di dalam sumur dan mengganti dengan udara lebih segar."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya