Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Heboh Warga Desa di Sulsel Jadi Miliarder Dadakan, Langsung Borong Motor dan Mobil

Heboh Warga Desa di Sulsel Jadi Miliarder Dadakan, Langsung Borong Motor dan Mobil
author
Newswire , 
Rohmah Ermawati Sabtu, 22 Mei 2021 - 11:02 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Freepik)

Solopos.com, MAKASSAR -- Proyek pembangunan bendungan Pammukkulu membuat sekitar 400 warga Desa Kale Komara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendadak jadi orang kaya baru (OKB) setelah menerima ganti rugi lahan.

Besaran ganti rugi warga bernilai ratusan juta rupiah miliaran, bahkan ada yang mencapai Rp10 miliar. "Ada (dapat Rp 10 miliar). Haji Rahman. Memang banyak lahannya dia," kata kepala dusun setempat, Abdul Salam, 50, saat berbincang dengan Detikcom, Jumat (21/5/2021).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Sedangkan warga lainnya ada yang mendapatkan ganti rugi lahan senilai Rp2 miliar, ada Rp3 miliar, ada hampir Rp4 miliar.

"Ada juga Rp1 miliar lebih," tambah Abdul Salam.

Baca juga: 279 Juta Data Pribadi Penduduk Indonesia Bocor, Aparat Penegak Hukum Diminta Bertindak

Dia menjelaskan hasil ganti rugi lahan tersebut kemudian banyak digunakan warga untuk membeli kendaraan. Disebut ada ratusan unit motor dan puluhan unit mobil berbagai merek yang langsung diborong warga tak lama setelah uang ganti rugi lahan mereka terima.

"Oh iya, mungkin sempat viral itu. Banyak yang beli motor, ada juga yang beli mobil. Ada beli Rush, Fortuner 2, Kijang Innova, Avanza Veloz, Corolla Cross, pokoknya macam-macam, ada yang beli pikap, ada juga tongkang, macam-macam," kata Abdul.

"Lebih banyak lagi kalau motor, lebih seratus unit. Ada beli dua, tiga, tergantung jumlah keluarganya. Kalau tidak ada motornya, dia belikan. Kebetulan ada uangnya," sambung Abdul.

Baca juga: Ini Bahaya Yang Bisa Terjadi Bila Data Pribadi Kita Bocor

Ratusan warga yang menerima ganti rugi tak hanya kehilangan lahan, banyak di antara mereka yang juga harus kehilangan rumah mereka setelah lahan rumah tersebut akan masuk dalam area bendungan.

Seperti halnya dengan warga bernama Nurnia Daeng Nai. Wanita berusia 50 tahun itu harus membongkar dua unit rumah miliknya.

"Kehilangan dua rumah ini, sawah, semua," jelas Nurnia saat ditemui terpisah.

Lahan Pengganti untuk Membangun Rumah

Sebagai gantinya, Nurnia telah menerima uang ganti rugi senilai Rp2,5 miliar. Dia juga mengaku masih akan menerima uang ganti rugi lahan selanjutnya yang nilainya sekitar Rp1 miliar lebih.

"Yang telah saya terima sekarang sudah 5 kaveling termasuk (lahan beserta) rumah sekarang, Rp2,5 miliar," sebut Nurnia.

Baca juga: 23 Tahun Reformasi Tersandera Oligarki

"(Uangnya) tidak dipakai semua, disimpan untuk pakai bangun rumah lagi nanti karena pindah. Ya saya sudah beli mobil satu unit, mobil Corolla Cross harga Rp471 juta sama beli satu pikap," jelasnya.

Bernasib sama, seorang warga lainnya yang bernama Herlina mengaku kehilangan rumah yang mereka tempati selama ini. Dia kemudian menerima uang ganti rugi Rp1,8 miliar, yang akan dia gunakan sebijak mungkin.

"Pertama beli dulu lahan baru untuk bangun rumah baru, kemudian saya beli lagi kebun, belikan juga anak-anak motor dan satu unit mobil untuk keluarga. Mobil Avanza Veloz sekitar Rp270 juta. Kalau motor dua unit," kata Helina, 39, secara terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN