Solopos.com, SRAGEN — Sepanjang 2022 hingga Kamis (13/10/2022), terjadi 1.081 kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sragen. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 123 orang meninggal dunia.
Data tersebut diperoleh dari Kepala Bagian Operasi (KBO) Satlantas Polres Sragen, Iptu Supriyanto, mewakili Kasatlantas AKP Abipraya Guntur Sulatiasto, melalui apilkasi Integrated Road Safety Management System (IRSMS).
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Semua kejadian kecelakaan lalu lintas atau laka akan diunggah dalam IRMS dan terkoneksi langsung dengan data Mabes Polri serta Jasa Raharja. Sebagai bentuk laporan data riil laka yang terjadi setiap hari, kemudian juga untuk mempercepat dalam pemberian asuransi,” terang Supriyanto pada Solopos.com di kantornya, pada Kamis (13/10/2022).
Ia menambahkan korban luka berat hingga menyebabkan cacat seumur hidup hingga saat ini nihil. Untuk jumlah korban luka ringan, baik dari penumpang atau pengemudi sebanyak 1.144 orang.
Lokasi paling banyak terjadi laka di Sragen, menurutnya, adalah di sepanjang jalan Kecamatan Ngrampal hingga Kecamatan Sambungmacan.
Baca Juga: Truk Terguling di Tikungan Sambi Sragen, Kades: Lokasi Rawan Kecelakaan
“Sebenarnya sudah rumus, kecelakaan terjadi karena pelanggaran. Selain itu terdapat empat faktor, yaitu alam, manusia, jalan, dan kendaraan. Musim penghujan juga salah satu faktor alam yang memicu laka, karena jalan licin,” tambah Supriyanto.
Pihaknya telah mengupayakan berbagai langkah untuk menekan angka kecelakaan, mulai dari upaya preemtif, preventif, hingga penegakkan hukum.
“Untuk itu kami mengimbau kepada semua pengguna jalan selalu tertib berlalu lintas, taati rambu. Apabila musim hujan sebaiknya hindari berpergian, jika terpaksa menunggu hingga reda terlebih dahulu,” ujar Supriyanto.
Baca Juga: Sehari 3 Kecelakaan di Sragen Akibatkan 2 Korban MD, Ini Kata Polisi
Terpisah Kanit Gakkum Satlantas Polres Sragen, Ipda Irwan Marviyanto, mengatakan pengendara sepeda motor adalah yang paling rawan mengalami kecelakaan. Terutama musim penghujan ini, karena pengguna jalan cenderung terburu-buru jika cuaca menunjukkan tanda-tanda hujan.