SOLOPOS.COM - Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, bersama Kapolres Madiun, AKBP Anton Prasetyo, dan Dandim 0803/Madiun, Letkol Inf Meina Helmi, saat meninjau pelaksanaan khiatanan massal di RSUD Dolopo, Kamis (7/7/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Sebanyak 115 anak mengikuti khitanan massal di RSUD Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/7/2022). Kegiatan khitanan massal itu digelar untuk memperingati Hari Jadi ke-454 Kabupaten Madiun.

Pantauan di lokasi, anak-anak itu satu demi satu masuk ke ruangan khusus yang disediakan di RSUD Dolopo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan jumlah peserta khitanan massal ini melebihi target. Menurutnya, program khitanan massal ini sangat dinantikan masyarakat. Terlebih, saat ini sedang masa libur sekolah, sehingga banyak anak yang tertarik untuk ikut.

“Setelah dua tahun tertunda karena Covid-19. Akhirnya tahun ini kegiatan khitanan massal ini bisa kembali digelar. Jumlah pesertanya banyak,” kata bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu.

Baca Juga: Izin Penggalangan Dana Dicabut, Kantor ACT Madiun Masih Buka Normal

Bupati menyampaikan khitan merupakan salah satu syariat Islam yang harus dilakukan oleh anak-anak. Selain itu, khitan juga menjadi cara untuk menjaga kebersihan dan kesehatan alat vital.

Direktur RSUD Dolopo, Purnomo Hadi, mengatakan dalam program khitanan massal ini ada 30 orang tim medis yang dikerahkan. Tenaga medis yang disiapkan yaitu ada dokter spesialis bedah dan spesialis anestesi, empat dokter umum, dan 24 orang perawat.

“Seluruh tim medis bahu membahu untuk mengkhitan 115 anak yang menjadi peserta dalam program ini,” jelas dia.

Purnomo menyampaikan dari 115 anak itu, ada satu anak difabel yang ikut program khitanan massal ini. Untuk peserta ini dilakukan general anestesi supaya proses khitan bisa berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Sebulan, Atlet Jiu-Jitsu Ponorogo Raih 3 Medali Tingkat Internasional

“Karena ini ada anak difabel. Kita perlakukan secara khusus. Bukan anestesi lokal, tetapi dilakukan general anestesi atau dibius total,” katanya.

Dia menuturkan untuk mengkhitan 115 anak itu, tim medis membutuhkan waktu sekitar lima jam.

Mengenai jumlah peserta, dia menuturkan jumlah peserta ini membeludak. Padahal target awal hanya 70 anak.

“Ini pesertnya melebihi target. Target awal cuma 70 anak. Tapi ini malah 115 anak. Masyarakat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini,” terang Pur.

Setelah mengikuti khitanan massal ini, setiap peserta diberi bingkisan berupa baju muslim, sarung, dan makanan. Selain itu masing-masing peserta juga diberi uang saku. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya