SOLOPOS.COM - Peternak ayam petelur, Fenty Nurbalqis, memberikan pakan kepada ayam di kandang miliknya di Desa Pokok Kidul, Wonogiri, Kamis (26/8/2022). Harga telur ayam naik lantaran harga pakan ayam naik. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia).

Solopos.com, WONOGIRI — Kenaikan harga telur ayam di Wonogiri hingga Rp30.000/kg tidak hanya disebabkan kenaikan harga pakan ayam. Sebaliknya, meroketnya harga telur di pasaran juga disebabkan ketersediaan telur ayam di pasaran dinilai menurun drastis dibandingkan di waktu sebelumnya.

Peternak ayam petelur di Desa Pokoh Kidul, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Fenty Nurbalqis, mengatakan kenaikan harga pakan sudah dirasakan para peternak dua-tiga bulan sebelum harga telur ayam naik seperti sekarang. Saat ini, harga pakan pabrikan rata-rata senilai Rp370.000/50 kg bergantung merek.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Fenty mengatakan kenaikan harga pakan ayam terjadi secara bertahap dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga telur ayam yang terjadi sekarang ini sangat wajar meski kenaikan harga pakan sudah dirasakan sejak jauh-jauh hari.

Sejak harga pakan naik terus-menerus, Fenty sudah tidak lagi menggunakan pakan dari pabrikan yang bermerek top. Dia memilih menggunakan pakan produksi skala rumah tangga.

Disamping lebih murah, yaitu senilai Rp350.000/50 kg, kualitas pakan produksi rumah tangga yang dia gunakan tidak kalah dengan pakan produksi pabrikan. Cara itu dipilih guna menekan biaya produksi.

Baca Juga: Harga Daging Ayam Naik, Pedagang Pasar Wonogiri Diprotes Pembeli

“Saya lebih pilih pakan ayam yang campuran itu, bukan dari pabrikan. Harganya lebih murah tapi kualitasnya bagus, enggak kalah sama pakan pabrikan. Buktinya, setiap hari ayam saya bertelur terus dan alhamduliilah sehat-sehat. Saya biasa beli pakan di produk lokal Wonogiri. Itu lumayan menekan biaya produksi,” kata Fenty saat ditemui Solopos.com di kandang ternak ayam petelur miliknya di Desa Pokok Kidul, Wonogiri, Kamis (25/8/2022).

Fenty memiliki dua kandang masing-masing berukuran 22 meter x 5 meter. Setiap kandang berkapasitas 500 ayam.

Total ayam yang dimiliki sebanyak 1.000 ayam. Setiap hari, dia harus memberikan pakan sebanyak 65 kg ke 500 ayam petelurnya atau 130 kg untuk keseluruhan ayam yang dia miliki.

Dengan harga pakan ayam Rp350.000/50 kg, Fenty harus mengeluarkan biaya lebih kurang senilai Rp850.000 untuk pakan ayam dalam sehari. Sementara itu, produksi telur ayam mencapai 55 kg per hari.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Hari Ini Stabil Tinggi, Ini Kata Menteri Pertanian

“Kalau sudah sampai pasar, telur ayam harganya Rp30.000/kg. Tapi dari saya, harganya Rp28.000/kg. Saya hanya menjual di warung-warung desa. Pasar saya belum sampai keluar. Berat juga kalau harus memasok ke luar, padahal saya hanya bekerja sendiri. Termasuk memberi pakan sendiri, mengantar telur ke pembeli juga sendiri,” kata Fenty.

Selain harga pakan naik, lanjut dia, kenaikan harga telur ayam juga bisa disebabkan ketersediaan telur di pasaran menurun meski tidak sampai terjadi kelangkaan. Hal itu terjadi lantaran telur ayam banyak dipesan pemerintah untuk diberikan kepada masyarakat sebagai bantuan sembako dalam beberapa waktu terakhir.

“Peternak ayam petelur skala besar banyak menerima pesanan dari pemerintah yang akan digunakan sebagai bantuan sembako kepada masyarakat. Hal itu sedikit banyak berpengaruh juga terhadap ketersediaan telur di pasaran. Jadi peternak ayam petelur yang biasa memasok telur ke pasaran, sementara waktu bergeser,” ujar dia.

Pedagang aneka bahan makanan di Pasar Wonogiri, Karsi, mengatakan kenaikan harga telur ayam terjadi pada sepekan terakhir. Menurutnya, kenaikan tersebut karena harga pakan ayam naik menyusul sentimen negatif dari isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan itu memecahkan rekor harga telur ayam sebelumnya yang pernah mencapai Rp28.000/kg.

Baca Juga: Tertinggi dalam Sejarah, Harga Telur Ayam di Wonogiri Meroket Rp30.000/Kg

Pelanggan yang membeli telur ayam di los dagangnya pun memprotes kenaikan harga tersebut. Sebab pada kondisi normal, harga telur ayam Rp25.000/kg . Meski begitu, mereka tetap membeli karena sudah menjadi kebutuhan.

Konsumen di los dagangnya banyak dari pengusaha warung makan yang setiap hari harus menyediakan olahan telur ayam. Jumlah telur ayam yang mereka beli berkisar 3 kg-5 kg.

“Kenaikan harga Rp5.000 tentu terasa kalau beli telurnya dalam jumlah banyak. Begitu para konsumen tahu kalau harganya naik, mereka protes, kok larang eram regane. Tapi mereka tetap membeli karena sudah menjadi kebutuhan mereka sendiri,” kata Karsi saat ditemui Solopos.com di los pedagang lantai I Pasar Wonogiri, Rabu (24/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya