SOLOPOS.COM - Benu, salah satu karyawan yang bekerja menunggu ruko agen penjualan elpiji di Wonogiri, Senin (28/2/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Kenaikan harga elpiji nonsubsidi membuat daya beli masyarakat di Wonogiri terhadap komoditas itu menurun. Elpiji non subsidi 12 kg di Wonogiri naik Rp24.000, sedangkan elpiji non subsidi 5,5 kg naik Rp12.000.

Salah satu karyawan agen gas elpiji di Wonogiri, Benu, mengutarakan baru mendapat informasi kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi pada Senin (28/2/2022) pagi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Untuk gas nonsubsidi berat 12 kilogram itu naiknya Rp24.000. Sedangkan gas yang beratnya 5,5 kilogram itu naiknya Rp12.000. Mulai tadi pagi saya dapat info itu,” ucap Benu saat ditemui Solopos.com, Senin (28/2).

Baca Juga: Tenang! Persediaan Elpiji 3 Kg di Wonogiri Aman Jelang Lebaran

Jika dijumlahkan dengan harga awal, kini elpiji 12 kg yang dijual di Wonogiri jadi Rp191.000, dan untuk ukuran 5,5 kg menjadi Rp90.000. Kenaikan harga elpiji itu dikhawatirkan Benu karena akan berdampak pada menurunnya daya beli elpiji nonsubsidi.

Menurut pengalaman sebelumnya, gas elpiji nonsubsidi pernah naik pada akhir tahun lalu, tepatnya 25 Desember 2021. “Dulu gas elpiji nonsubsidi sudah naik, masing-masing Rp20.000. Dan karena kenaikan itu, dari rata-rata per hari bisa terjual dua gas, setelah kenaikan itu per harinya hanya terjual satu gas atau bahkan tidak terjual,” jelas Benu.

Baik gas elpiji dengan berat 12 kg maupun 5,5 kg, tambah Benu, mengalami kesamaan dalam penurunan daya beli. Seperti pada 10 stok elpiji dengan berat 5,5 kg yang biasa dihabiskan dalam kurun waktu tiga pekan, kini gas tersebut masih belum terjual semua.

Baca Juga: Permintaan Elpiji 3 Kg di Wonogiri Masih Stabil, Diprediksi Melonjak Pertengahan Ramadan

Lebih lanjut Benu menduga banyak masyarakat belum mengetahui kenaikan harga elpiji itu. Benu mengatakan hal itu karena belum ada masyarakat yang datang membeli stok elpiji nonsubsidi.

“Kebanyakan yang membeli gas elpiji 12 kilogram dan 5,5 kilogram itu dari restoran-restoran besar. Kemungkinan, mereka baru tahu sewaktu ingin membeli gas [elpiji nonsubsidi]. Biasanya mereka bilang, ‘kok mundak meneh ta mas?‘,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya