Solopos.com, KLATEN – Soto kering menjadi salah satu kuliner khas di wilayah Delanggu, Kabupaten Klaten. Salah satu warung yang menjual kuliner ini adalah warung soto Bu Yati yang berada di Desa Sabang, Delanggu.
Soto memang identik dengan kuahnya yang segar. Namun, berbeda dengan soto kering yang ada di Delanggu ini yang justru tidak ada kuahnya. Tak ayal, keunikan tersebut menjadi daya tarik dari kuliner soto kering ini.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Baca Juga: Warga Klaten Kian Antusias Berlatih Yoga, Kenapa Ya?
Untuk mencicipi kuliner ini, Anda tak bakal bingung. Pasalnya, warung soto Bu Yati yang menjual soto kering ini berada tepat Pasar Delanggu, Klaten. Soto garing Bu Yati ini disajikan dengan nasi yang atasnya ditaburi dengan berbagai macam sayuran, seperti kubis, kecambah, daun seledri, dan juga potongan daging ayam.
Nah berbeda dari soto garing lainnya, soto kering Bu Yati tetap memberi sedikit kuah. Ini menjadi resep tersendiri di warung ini aga menambah cita rasa dari soto garing. Namun, kuah yang dituangkan hanya membasahi sayuran, daging dan bagian atas nasi saja.
Pemilik warung soto Bu Yati, Muhammad Irham, mengatakan warung soto miliknya sudah buka sejak 45 tahun lalu. Dulu yang pertama kali jualan soto itu orang tua saya. Namanya Sudiman. Kalau soto garing ini dulu dari inisiatif bapak,” katanya seperti dilansir klatenkab.go.id, Kamis (11/11/2021).
Baca Juga: Bank Sampah Kahuman Klaten Kembangkan Maggot Beromzet Rp2 Juta/Bulan
Untuk mencicipi soto kering Bu Yati ini tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. pasalnya, satu porsi satu kering dibanderol dengan harga Rp6.000. Sementara soto kering dengan tambahan toping potongan jeroan dibanderol dengan harga Rp10.000.
“Subuh sudah buka. Kalau tutup sekitar jam dua siang,” kata salah seorang karyawan warung soto Bu Yati.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
