SOLOPOS.COM - Pekerja di Kios Penjual Minyak Goreng Curah Bu Sakiman di Pasar Kota Wonogiri sedang mengemas minyak goreng curah ke dalam plastik ukuran satu kilogram. Harga migor curah naik menjadi Rp16.000/kg pascapencabutan subsidi migor curah, Kamis (2/6/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Harga minyak goreng (migor) curah di Pasar Kota Wonogiri naik menjadi Rp16.000/kg pascapemerintah mencabut subsidi minyak goreng (migor) curah per 1 Juni 2022. Kenaikan migor curah tersebut tidak terjadi secara signifikan karena harga migor curah sebelumnya senilai Rp15.500/kg.

Penjual migor curah di Pasar Kota Wonogiri, Bu Sakiman, mengatakan harga migor curah mulai naik sejak 31 Mei 2022. Kenaikan tersebut masih dalam taraf wajar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia tidak tahu pemicu naiknya harga migor curah. Ia bahkan tidak tahu ada kebijakan pencabutan subsidi harga migor curah dari pemerintah.

“Tidak tahu. Tidak ada sosialisasi soal itu [pencabutan subsidi]. Tapi Dinas Perdagangan, Polsek, dan Kodim selalu mengecek harga migor curah setiap hari. Mereka ke sini setiap pagi untuk monitor harga,” kata Bu Sakiman saat ditemui Solopos.com, di kiosnya, Kamis (2/6/2022) siang.

Menurut dia, kenaikan harga migor curah di Pasar Kota Wonogiri tidak menyurutkan para konsumen untuk membeli. Migor curah yang ia jual selalu habis setiap harinya.

Baca Juga: Tak Ada Antrean Minyak Goreng Curah di Pasar Wonogiri, Stok Aman?

Dia memberikan diskon kepada pembeli yang membeli migor curah minimal 10 kg dengan harga Rp15.700/kg. Pada hari biasa, Bu Sakiman bisa menjual sebanyak 12 drum migor curah setiap hari. Satu drum migor curah berisi 180 kg.

“Sekarang sudah tidak ada kelangkaan lagi. Saya biasa ambil dari Solo. Setiap hari migor curah selalu datang. Mau ambil berapa drum pun tetap diantar. Tidak seperti dulu waktu ada kelangkaan migor curah,” imbuh dia.

Konsumen migor curah yang juga pemilik warung makan Bu Win, yakni Wiwin, menuturkan kenaikan harga migor curah tidak berpengaruh terhadap jumlah yang ia beli. Ia tetap membeli migor curah sebanyak 2 kg setiap hari di Kios Bu Sakiman.

“Enggak ngaruh kalau naiknya cuma Rp500. Asal enggak langka, enggak apa-apa. Kalau pun naik, jangan tinggi-tinggi,” ucap Bu Win, sapaan akrabnya saat ditemui Solopos.com di warung makannya, Giri Purwo.

Baca Juga: Ini Harga Migor Curah dan Kemasan di Wonogiri PascaLebaran, Berapa Ya?

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menegah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Sunardi, mengatakan belum ada pencabutan subsidi. Menurutnya harga migor masih mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan nomor 11 Tahun 2022 Tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Migor Curah.

“Kalau HET itu sepertinya belum dicabut. Harganya masih mengacu pada Permendag 11 tahun 2022. Harganya Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis sore.

Ketika dikonfirmasi soal harga migor di Pasar Kota Wonogiri, Sunardi menuturkan akan mendorong para penjual untuk menjual migor dengan harga Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg.

Pencabutan subsidi migor curah tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) nomor 26/2022 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perindustrian nomor 8/2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Curah untuk Kebutuhan Masyarakat, Usaha Mikro, dan Usaha Mikro, dan Usaha Kecil Dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Baca Juga: Subsidi Minyak Goreng Dicabut, Ini Strategi Kemenperin Stabilkan Harga

Berdasarkan Permen tersebut, sebelumnya subsidi migor curah dilakukan BPDPKS. Namun subsidi itu berlaku sampai dengan 31 Mei 2022 saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya