SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sebanyak 32.725 keluarga yang bukan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Sukoharjo menerima bantuan sosial tunai atau BST Kemensos senilai Rp500.000 pada September ini.

Pemberian bantuan ini hanya sekali pada September untuk mendongkrak daya beli masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Bantuan sosial tambahan itu sebagai stimulus kepada keluarga penerima manfaat atau KPM non-PKH setiap daerah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Setiap KPM menerima bantuan dana senilai Rp500.000 hanya pada September. Kepala Bidang (Kabid) Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Sukimin, mengatakan penyaluran BST tambahan kepada KPM non-PKH langsung melalui transfer rekening bank.

Update Situasi Corona Solo: 2 Hari Tambah 13 Kasus Positif, Kumulatif 589

KPM Sukoharjo telah menerima BST tambahan dari Kemensos itu pada pekan lalu. “Jadi BST tambahan ini khusus KPM non-PKH yang penyalurannya hanya pada bulan ini. Hanya sekali, tak seperti BST Kemensos pada awal persebaran pandemi Covid-19,” katanya kepada Solopos.com, Senin (21/9/2020).

Sukimin menyebut penyaluran bantuan dana stimulus bertujuan menjaga daya beli masyarakat yang turun akibat pandemi Covid-19. Penghasilan kalangan masyarakat menengah ke bawah anjlok sejak awal pandemi Covid-19.

Kini, kondisi ekonomi daerah mulai kembali pulih setelah pembukaan aktivitas ekonomi dan bisnis pada masa transisi menuju kenormalan baru. BST dari Kemensos itu bisa digunakan masyarakat Sukoharjo yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sebelum Puluhan Pegawai Positif Covid-19, RSST Klaten Jadi Lokasi Tes Kesehatan Paslon Pilkada 2020

Meningkatkan Daya Beli

“Harapannya mampu meningkatkan daya beli masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Bantuan dana itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah telah menggulirkan beberapa bansos untuk masyarakat tak mampu seperti BST Kemensos hingga Desember 2020. Masyarakat terdampak pandemi Covid-19 juga menerima bansos pangan dari Pemkab Sukoharjo dan Pemprov Jawa Tengah senilai Rp200.000 per bulan selama empat bulan.

Belum lagi, bantuan langsung tunai (BLT) dana desa dari anggaran bantuan dana desa dari pemerintah pusat. “Baik pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat telah menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Karyawan atau buruh yang kena pemutusan hubungan kerja dan dirumahkan juga menjadi sasaran program jaring pengaman sosial [JPS],” paparnya.

Sempat Kabur, Tersangka Ke-9 dan 10 Kasus Mertodranan Tertangkap Saat Pulang Ke Solo

Sementara itu, seorang penerima BST tambahan dari Kemensos asal Desa Kedungwinong, Nguter, Sukoharjo, Saridi, mengaku dana stimulus itu untuk membeli beras, gula pasir, minyak goreng dan lauk pauk. Saridi sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan tak menentu setiap bulan.

Padahal, ia harus menanggung kebutuhan hidup istri dan kedua anaknya. “Saya berharap pemerintah menyalurkan bantuan sosial kepada warga tak mampu hingga pandemi Covid-19 hilang. Sebelum pandemi Covid-19 hilang, masyarakat kalangan menengah ke bawah bakal kesulitan mencari nafkah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya