SOLOPOS.COM - Warga memakai masker di salah satu rumah sakit di Wuhan, China, 22 Januari 2020. (Reuters)

Solopos.com, SOLO — Meski hingga kini tak ada temuan kasus infeksi virus Corona novel di Indonesia, stok masker bedah di berbagai apotek di Kota Solo menipis. Sejumlah apotek di Kota Solo menyebut permintaan masker bedah sejak beberapa hari terakhir meningkat pesat.

Akibatnya, mereka mengalami kekosongan stok sehingga harus meminta suplai ulang dari distributor. Sayangnya, pihak distributor menunda pengiriman sehingga apotek harus bertahan dengan stok yang tersisa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah seorang petugas pelayanan di Apotek K24 Mangkubumen, Tamara, mengatakan saat ini masker lapis tiga yang tersedia hanya jenis motif yang umumnya digunakan untuk muslimah berhijab.

Pabrik Kemeja PT Hermosa Garment di Ceper Klaten 2 Jam Terbakar

“Masker bedah baik yang ikat telinga karet atau loop maupun yang ikat tali sudah habis diborong. Permintaan naik terus semenjak informasi merebaknya virus Corona. Karena stok kosong, kami minta ke distributor tapi belum dikirim. Merek masker ini beragam dan ada yang dikemas per lima lembar dan satu boks isi 50 buah. Nah, boks isi 50-an merek Sensi yang paling banyak dibeli,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (1/2/2020).

Hal senada disampaikan petugas pelayanan Apotek 24 Purwosari, Gesya. Sebelum marak pemberitaan mengenai virus Corona, penjualan masker cukup stabil. Permintaan baru meningkat dalam beberapa hari ini.

“Masker bedah loop karet habis. Tersisa jenis lain untuk yang berhijab itu saset isi lima masker motif. Kami sudah mencoba pesan ke distributor tapi belum datang,” jelasnya.

Pemimpin King of The King Punya 2 Juta Triliun Poundsterling? Polisi: Halu!

Solopos.com menghubungi sejumlah apotek lain, di antaranya Apotek Kondang Waras dan Apotek Widuran. Apotek Kondang Waras di Jl. Dr. Radjiman mengaku pada Sabtu malam stok masker tersisa hanya dua karton. Setiap karton berisi 20 boks dengan 50 lembar masker per boksnya.

“Tapi satu kartonnya sudah dipesan,” ucap petugas apotek. Sedangkan stok masker bedah di Apotek Widuran habis sama sekali.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, merebaknya virus Corona novel (2019-nCoV) di China membuat permintaan atas masker di negara tersebut meningkat sehingga harus mengimpor dari negara lain. Indonesia menjadi salah satu eksportir produk kesehatan tersebut ke Negeri Panda.

Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Sutiyono mengatakan perusahaannya bakal mengekspor 3 juta lembar masker kualitas medis yang dikirim dalam dua tahap menuju China. Adapun nilai ekspor masker kali ini disebutnya mencapai Rp1,2 miliar.

Kerap Bikin Kompetisi Mobile Legends, Gibran Rakabuming Bantah Kampanye

Tak hanya itu, Palang Merah Indonesia (PMI) juga akan mengirim bantuan berupa 10.000 masker bedah ke Hong Kong atas permintaan palang merah setempat karena kebutuhan menghadapi virus Corona di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya