SOLOPOS.COM - Warga Dusun Selo Tengah sedang menggunakan aplikasi WhatsApp untuk berkomunikasi dengan orang lain, Minggu (31/7/2022). Biaya penggunaan Wifi senilai Rp100.000 – Rp200.000. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Hampir seluruh rumah di Dusun Selo Tengah, Desa/Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali menggunakan koneksi Wireless Fidelity (Wifi) untuk mengakses Internet.

Bukan karena seluruh penduduknya kaya raya, akan tetapi sinyal provider sulit didapatkan di daerah tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Dusun I Desa Selo yang tinggal di Selo Tengah, Suyitno, mengungkapkan masyarakat kesulitan jika harus berkomunikasi dan mengakses Internet menggunakan provider lokal.

“Mau provider apapun di sini memang susah sinyal. Akhirnya, hampir semua rumah sudah ada Wifi, paling hanya tinggal beberapa yang belum,” ungkap dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (4/8/2022).

Suyitno mengungkapkan ada sekitar 200 rumah yang ada di Dusun Selo Tengah tersebut.

Baca Juga: Bosan Kerja di Kantor? Ini 5 Warkop yang Cocok untuk WFH di Sukoharjo

Beberapa warga yang belum menggunakan Wifi, beber dia, biasanya menumpang di tempat tetangga yang ada Wifi.

Ia mengatakan kebanyakan warga di dusunnya mulai menggunakan Wifi pada 2021.

Namun, untuk kantor-kantor di desa, kata dia, sudah menggunakan Wifi terlebih dahulu.

Pasang Wifi
Warga Dusun Selo Tengah menunjukkan piranti Wifi yang dipasang di luar rumah, Minggu (31/7/2022). Warga mulai memasang Wifi sejak 2021 di kala pandemi, sebelumnya hanya di kantor-kantor. (Solopos/Ni’matul Faizah)

“Bisa dikatakan ya di sini kampung Wifi karena mayoritas pakai Wifi, tapi bukan karena kaya ya. Wifi jadi kebutuhan untuk berkomunikasi dan akses Internet, apalagi saat pandemi kemarin banyak yang online,” terang dia.

Ia mengungkapkan awalnya hanya beberapa pasang Wifi, lambat laun hal tersebut diikuti oleh warga lain. Dalam sebulan, Suyitno mengungkapkan warga menghabiskan Rp100.000–Rp200.000 untuk membayar tagihan Wifi.

Baca Juga: M-Banking BCA Jadi Trending Topic di Twitter, Ada Apa?

Suyitno menceritakan sebelum menggunakan Wifi, banyak warga yang harus mencari titik-titik tertentu untuk mencari sinyal. Ada juga yang harus turun ke kantor kecamatan atau kantor desa agar dapat mengakses Internet.

“Anak saya pas dulu sering mainnya ke kantor kecamatan dan desa, di sana banyak anak-anak yang mengerjakan PR atau bermain games. Ramai begitu kalau sore,” kata dia.

Sementara itu, salah satu warga Dusun Selo Tengah, Daryanti, 40, mengaku baru memasang Wifi empat bulan yang lalu. Ia mengaku memasang Wifi karena merasa tidak enak harus menumpang ke tempat tetangga.

“Anak saya kan sudah SMA, jadi kemarin tiap mengerjakan tugas sekolah harus nebeng ke rumah temannya. Saya sebagai orang tua kan jadi tidak enak, akhirnya pasang Wifi sendiri,” kata dia.

Ia mengungkapkan sebelum memasang Wifi, dirinya harus mencari sinyal provider untuk dapat berkomunikasi dengan saudara-saudaranya via WhatsApp. Sekarang, ia mengaku dapat mengakses Internet dengan mudah saat di rumah.

“Sekarang pakai Wifi semuanya lebih lancar, anak yang sekolah juga belajarnya lebih lancar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya