Solopos.com, SOLO — Setelah satu tahun meletusnya Gunung Semeru pada 4 Desember 2021, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut kembali mengalami erupsi pada hari ini, Minggu (4/12/2022) pukul 02.46 WIB.
Akibat letusan Gunung Semeru pada 2021 lalu, tercatat 51 orang meninggal dunia, 169 orang terluka, hingga membuat Jembatan Gladak Perak penghubung Malang dan Lumajang terputus.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Mengutip situs resmi BNPB, erupsi tersebut terjadi pada pukul 15.20 WIB dan diiringi Awan Panas Guguran (APG) yang terdiri dari material batuan bersuhu tinggi 800-900 derajat Celcius yang bergerak ke arah lereng tenggara Gunung Semeru sejauh kurang lebih 4 km dari puncak atau 2 km dari ujung aliran lava.
Setahun kemudian, pada hari ini, 4 Desember 2022 pukul 04.26 WIB mengalami erupsi. Berdasarkan informasi yang dirilis Kementerian ESDM, erupsi terjadi dengan luncuran awan panas sejauh 1,5 kilometer.
Baca Juga: Video Detik-detik Gunung Semeru Erupsi, Terekam Jelas Luncuran Awan Panas
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 4 Desember 2022 pukul 02.46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.500 m di atas puncak,” tulis Kementerian ESDM dalam situs resminya.
Erupsi pada dini hari tadi, awan panas Gunung Semeru mengarah ke arah tenggara dan selatan. “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik,” tambah Kementerian ESDM.
Baca Juga: Erupsi dan Keluarkan Awan Panas, Status Gunung Semeru Siaga Level III
Karena adanya erupsi ini, Kementerian ESDM mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas radius 13 km dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan.
“Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” kata Kementerian ESDM.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Awan Panas Setinggi 1,5 Kilometer