SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membidik sasaran untuk memecahkan balon namun gagal pada Peringatan Ke-38 Hari Olahraga Nasional (Haornas) di depan pintu VIP Stadion Manahan, Solo, Kamis (9/9/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Gegap gempita bergulirnya pertandingan sepak bola Liga 2 di Tanah Air lebih kurang sebulan terakhir dinodai dengan munculnya dugaan skandal pengaturan skor. Dugaan itu menyeruak seiring pelaporan manajemen Perserang kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Dimintai tanggapannya mengenai hal itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, semula enggan memberikan komentar. Ia malah meminta Solopos.com tak bertanya kepada dirinya terkait skandal itu lantaran dugaan tersebut muncul dari tim lain.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Aja takon aku noh, tim liya kok [Jangan tanya saya dong, tim lain kok]. Ini saya serahkan ke Pak Ketua PSSI aja, saya ora melu-melu [saya tidak ikut-ikutan],” ujarnya seusai menghadiri penutupan Solo Great Sale (SGS) 2021 di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Minggu (31/10/2021).

Baca Juga: SGS 2021 Ditutup, Transaksi Tembus Rp1,161 Triliun dari 22.273 Merchant

Menurut Gibran kasus itu menjadi kewenangan dari PSSI. Sebagaimana diketahui, Solo menjadi tuan rumah penyelenggaraan kompetisi sepak bola Liga 2 tepatnya di Stadion Manahan. Mengenai harapannya terhadap berjalannya laga Liga 2 secara keseluruhan, Gibran juga hanya memberikan tanggapan singkat. “Ya jangan ada lagi lah [pengaturan skor pertandingan], perlu reformasi di persepakbolaan kita,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Perserang mencopot secara tidak hormat lima pemain dan seorang pelatih yang diduga terlibat skandal pengaturan skor pertandingan Liga 2itu.

Indikasi Pengaturan Skor

Manajer Perserang, Babay Karnawi, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (28/10/2021), menjelaskan pelaporan kepada PSSI meminta Badan Yudisial PSSI menindak tegas seluruh pihak yang terlibat dalam upaya atau skandal pengaturan skor tersebut.

Indikasi pengaturan skor ditemukan dalam beberapa laga yang dilakoni Perserang. Diduga ada pihak luar yang mengajak beberapa pemain Perserang melakukan pengaturan skor pertandingan saat laga melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal, serta Badak Lampung FC.

Baca Juga: Syarat Terbaru Naik KRL Solo-Jogja, Tak Perlu Rapid Tes

Tindakan tegas telah diberlakukan kepada lima pemain Perserang, masing-masing berinisial EDS, FE, EJ, AS, dan AIH. Sedangkan pelatih kepala Perserang yang juga mendapat tindakan tegas berinisial PW.

Tindakan tegas diambil mendasarkan bukti berupa pengakuan para pemain dan pelatih. Mereka diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang.

“Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih, dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini. Tentunya dengan memperketat pengawasan dalam yurisdiksi sepak bola di Liga 2,” terang Babay.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya