SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gerakan di Rumah Saja. (Bisnis)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten Boyolali bakal melaksanakan gerakan Boyolali di Rumah Saja. Gerakan di Rumah Saja Boyolali yang dilakukan 27 Juni 2021 dan 4 Juli 2021 tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di wilayah setempat.

Dalam pelaksanaannya, gerakan Boyolali di Rumah Saja akan membatasi sejumlah kegiatan masyarakat. Seperti Car Free Day, penutupan jalan, penutupan toko dan mall, penutupan pasar, penutupan destinasi wisata, serta penutupan usaha pariwisata.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Baca Juga: Terima Pegawai KPK Gagal TWK, Begini Respons MUI...

Kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti resepsi pernikahan dan sunatan juga dilaksanakan secara terbatas, hanya dihadiri keluarga inti tanpa mengundang tamu.

Sebelumnya, untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut, Kepolisian Resor Boyolali juga telah memberlakukan jam malam. Kebijakan tersebut dilakukan di wilayah dengan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.

Hingga Masyarakat Sadar

“Kalau seandainya masyarakat kita sudah menyadari untuk bahwasanya penting ini kerumunan ini untuk dihindari dan sudah tidak terjadi kerumunan, penutupan ini akan kita cabut,” jelas AKBP Morry Ermond, Kapolres Boyolali, dalam konferensi persnya beberapa waktu lalu.

Rabu (23/6/2021) lalu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Boyolali juga melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat strategis. Satu unit Water Canon milik Polres Boyolali serta dua kendaraan milik Pemadam Kebakaran Kabupaten Boyolali dikerahkan dalam kegiatan tersebut. Rencananya, penyemprotan akan dilakukan hingga Jumat (2/7/2021) minggu depan.

Baca Juga: Jakarta Lanjutkan Uji Coba PTM saat Ledakan Covid-19

“Untuk [titik penyemprotan] yang menjadi sasaran kita adalah tempat potensi kerumunan. Kita di lapangan sudah cek, di lokasi, beberapa hari yang lalu bahwa tempat kerumunan seringkali didatangi masyarakat adalah di Susu Tumpah (Monumen Susu Murni), Tiga Menara, dan di Simpang Siaga. Fokus kita ada di situ,” jelas Dono Rumekso, Kepala Bidang Damkar Satpol PP Kabupaten Boyolali.

Selain melakukan penyemprotan, Dono mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan terus melaksanakan operasi yustisi berupa razia pemakaian masker serta edukasi dan sosialisasi ke masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan.

“Jadi setelah ada penyemprotan ini, masyarakat bisa sadar dan tetap protokol kesehatan yang diutamakan. Prokes ketat untuk mengurangi penyebaran Covid-19,” jelas Dono dalam keterangan resminya.

Keterangan: Berita ini telah disunting pada bagian judul dan naskah karena ada kekeliruan yaitu disebutkan Gerakan di Rumah Saja Boyolali 27 Juni-4 Juli, yang benar adalah 27 Juni dan 4 Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya