SOLOPOS.COM - Gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6 dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB mengakibatkan sedikitnya 56 orang meninggal dunia. (Bisnis)

Solopos.com, CIANJUR – Dalam 10 hari terakhir, 17 gempa bumi mengguncang beberapa wilayah di Indonesia.

Terbaru, gempa bumi magnitudo 5,6 terjadi di darat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pukul 13.26 WIB dan menelan korban jiwa sedikitnya 162 orang.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Dari 17 kali gempa bumi dalam 10 hari terakhir, sebenarnya gempa di Cianjur masuk kategori sedang.

Gempa dengan magnitudo terbesar terjadi pada 18 November 2022 di Bengkulu yakni sebesar 6,8 sekitar pukul 20.37 WIB.

Baca Juga: Update Korban Gempa Cianjur Pukul 22.00 WIB, 162 Orang Meninggal Dunia

Namun karena berada di tengah laut gempa berkedalaman 10 km itu tidak berakibat kerusakan di darat.

Sedangkan gempa di Cianjur kendati berskala lebih kecil namun mempunyai efek besar karena terjadi di darat.

“Berdasarkan kesaksian warga gempa rata-rata hanya terjadi sekitar 30 detik, kurang dari satu menit. Ini ukuran skalanya dalam Richter termasuk sedang tapi daya rusaknya luar biasa,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Kantor Pemkab Cianjur, Senin malam, dari video jumpa pers yang dilihat Solopos.com.

Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Cianjur Menjadi 62 Orang, 25 Masih Tertimbun

Ridwan Kamil menyampaikan hingga pukul 22.00 WIB, korban jiwa akibat gempa Cianjur tercatat 162 orang, 326 orang luka-luka dan 13.784 warga mengungsi.

“Setelah kami berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait, izinkan saya menyampaikan kabar buruk gempa di Cianjur. Sampai malam ini tercatat 162 korban jiwa, dan 326 luka-luka dengan kebanyakan patah tulang akibat tertimpa bangunan,” ujar Ridwan Kamil.

Selain itu, menurut Ridwan Kamil, sedikitnya 2.345 rumah mengalami rusak dari skala 60% hingga 100% lalu ada tiga ruas jalan nasional yang terisolasi akibat tanah longsor.

Baca Juga: Gempa Cianjur Telan 62 Korban Jiwa, 3.895 Orang Mengungsi ke Tempat Aman

Lima buah mobil yang sedang melintas di ruas jalan tersebut tertimbun longsor.

“Ada tiga lokasi jalan nasional terisolir, ada lima mobil tertimbun, belum masuk laporan apakah sudah terevakuasi atau belum,” ujar Ridwan Kamil.

Kawasan Rawan Gempa

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi di Kabupaten Cianjur berada pada kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi.

“Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede,” kutip Solopos.com dari situs https://geologi.esdm.go.id/, Senin.

Badan Geologi ESDM mengungkapkan wilayah Cianjur yang dilanda gempa secara umum tersusun oleh endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai.

Baca Juga: Data PMI: Korban Jiwa Gempa Cianjur 56 Orang, Terbanyak Anak-anak

Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

“Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan sehingga rawan gempa bumi,” tulis situs tersebut.

Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Baca Juga: Bantu Amankan Korban Gempa Cianjur, Mabes Polri Terjunkan 326 Polisi

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.



Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya.

“Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi. Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat,” imbau Badan Geologi ESDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya