SOLOPOS.COM - Tim gabungan Polres Sragen melakukan patroli besar-besaran pada Sabtu (4/2/2023). (Imstagram/@Polressragen)

Solopos.com, SRAGEN — Peristiwa tabrak lari di Sragen yang menyebabkan satu orang meninggal dunia pada Kamis (2/2/2023),  berbuntut panjang. Kasus yang sebenarnya murni kecelakaan itu sempat berpotensi menjadi kerusuhan massal.

Untuk mengantisipasinya seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sragen sampai turun tangan memberikan klarifikasi. Pada Senin (6/2/2023), mereka menggelar jumpa pers untuk memastikan berita yang beredar soal adanya kecelakaan dibarengi penganiayaan yang berujung kematian seorang pria asal Kabupaten Karanganyar, Kardiyanto, 21, adalah hoaks.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Semua berawal dari insiden tabrak lari yang terjadi pada Kamis dini hari di jalan Kampung Teguhjajar, Desa Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen. Korbannya adalah Kardiyanto dan Topik Mulya Pradana, 21. Keduanya warga Kecamatan Mojogedang, Karanganyar.

Mereka ditabrak oleh mobil yang diduga kuat Toyota Avanza silver saat keduanya berboncengan naik sepeda motor. Pengemudi mobil langsung tancap gas kabur setelah menabrak.

Akibat kejadian itu, Kardiyanto meninggal di lokasi kejadian akibat luka parah di kepala. Sementara Topik mengalami luka ringan.

Masalah menjadi lebih rumit setelah Topik menyebarkan informasi hoaks di grup WA yang menyebutkan Kardiyanto meninggal ditabrak dan dianiaya orang menggunakan senjata tajam. Informasi ini membuat geger warga salah satu perguruan pencak silat. Ada indikasi bahwa akan ada kerusuhan akibat insiden ini.

Untungnya Polres Sragen jeli. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tak lama setelah kejadian, didapati kejanggalan informasi yang disampaikan Topik dibandingkan dengan bukti-bukti di TKP. Setelah dikonfrontasi, salah satunya dengan hasil visum dokter bahwa Kardiyanto meninggal kaena benturan benda tumpul bukan benda tajam, barulah Topik mengaku. Informasi yang ia sebarkan soal penganiayaan adalah hoaks alias bohong.

korban tabrak lari di Sragen sebarkan hoaks
Para pimpinan PSHT Cabang Sragen Parloh 16 dan Parpol 17 bersama Kapolres Sragen dan korban lakalantas di depan Mapolres Sragen meluruskan informasi tentang adanya peristiwa penganiayaan atau pembacokan yang beredar di media sosial, Kamis (2/2/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Fakta lain yang terungkap, setelah polisi melakukan tes urine Topik hasilnya ia dinyatakan positif mengonsumsi pil koplo. Bukan cuma itu, sebelum kejadian ia juga mengonsumsi minuman keras (miras).

“Jadi saat malam-malam, korban bersama temannya masuk ke Sragen itu dalam kondisi kesadaran yang tidak stabil sehingga tertabrak mobil Toyota Avanza warna silver. Setelah menabrak, mobil itu langsung lari,” ujar Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, Selasa.

Kapolres bergerak cepat dengan mengundang sejumlah pimpinan Peguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dari Parloh 16 dan Parloh 17. Di hadapan mereka, Topik diminta untuk memberikan klarifikas dan meminta maaf.

Para pimpinan PSHT itu pun sepakat meminta warganya untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Namun, berita hoaks itu kadung beredar di masyarakat terutama di tingkat akar rumput.

Patroli Besar-Besaran

Mengantisipasi adanya aksi balas dendam maupun kerusuhan, Polres menggelar patroli besar-besaran pada Sabtu (4/2/2023) malam. Sedikitnya 500 personel gabungan dikerahkan, termasuk dari Sat Brimob dan Dalmas Ditsamapta Polda Jateng, Satpol PP Sragen, dan Kodim Sragen.

“Beberapa hal yang perlu diantisipasi terkait gangguan kamtibmas di antaranya gesekan-gesekan di tengah masyarakat, adanya balap liar dan hal lain. Diharapkan agar Sragen tetap aman dan kondusif, adem, tidak terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan atau menakutkan.“ terang Kapolres dalam arahannya saat apel, Sabtu, seperti dilansir dari rilis Polres Sragen.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, seusai jumpa pers di Mapolres tadi sempat menyeletuk, “Gara-gara satu orang, Kapolres sampai enggak bisa tidur.”

“Sama Pak Dandim juga,” timpal Kapolres dengan nada bercanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya