SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Instagram-Ganjar Pranowo)

Solopos.com, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng akan menerapkan jaga jarak penumpang di angkutan umum dalam waktu dekat. Meski belum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Jateng sudah menerapkan aturan pembatasan pergerakan masyarakat layaknya PSBB.

Bahkan, setelah memberlakukan pengaturan jarak pada pedagang pasar, Pemprov Jateng bakal menerapkan hal serupa di moda transportasi umum. Jaga jarak penumpang akan diatur sehingga tidak terjadi penumpukan seperti yang selama ini kerap terjadi.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Kaesang Takut Logo Yang Ayam Klaten Diganti, Sindir Bupati Klaten?

“Covid-19 tidak berhenti, kita juga tidak boleh berhenti. Caranya, ayo tetap hidup. Kalau tidak mau PSBB, ayo kita ubah, selalu jaga jarak. Angkutan tidak boleh uyel-uyelan. Nanti akan kita awasi,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu (29/4/2020).

Ganjar mengatakan pemberlakuan aturan jaga jarak penumpang angkutan umum tersebut mesti mendapat dukungan dari semua pihak di Jateng. Jika gerakan itu tidak didukung dan hanya dilakukan jajaran Pemprov Jateng, maka lonjakan kasus positif Covid-19 di Jateng tetap akan terjadi.

89 Laboratorium Mampu Uji PCR, Indonesia Siap Tes Massal Covid-19?

Ganjar juga berharap para pedagang pasar terus melakukan inovasi, seperti yang terjadi di Pasar Salatiga dan Pasar Bintoro Demak. Pedagang di dua pasar itu telah menerapkan jaga jarak di antara pedagang dan pedagang dengan pembeli.

Terinspirasi Myanmar

“Jadi jangan ada ilmu ngeyel karena itu sudah diatur. Nah, kamu kan jualannya di hari puasa, dijual lewat online saja dan saling membeli. Kalau kita beli dagangan teman, ini akan saling menguatkan ekonomi,” imbuhnya.

Sebaran Kasus Covid-19 di Sukoharjo Per Desa: 32 Positif

Aturan jaga jarak penumpang angkutan umum di Jateng ini memang menyusul kebijakan jaga jarak antarpedagang di dua pasar tradisional. Ganjar menambahkan dirinya memberikan apresiasi terhadap penerapan pemberian jarak antar-pedagang di Pasar Salatiga dan Pasar Bintoro Demak.

Ia mengklaim konsep itu sebenarnya sudah disosialisasikan kepada para kepala daerah di Jateng sejak pertengahan April lalu. Ia mengaku, konsep itu ditiru dari pasar yang ada di Myanmar.

2.000 Warga Jabar Positif Saat Rapid Test Covid-19

“Ini bagus [pemberian jarak pedagang] keren. Setelah saya lihat di Myanmar, saya share ke bupati-wali kota. Ternyata Salatiga yang bisa lakukan itu,” ujar Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya