SOLOPOS.COM - Salju merah di Antartika. (Detik.com/Kementerian Riset Ukraina)

Solopos.com, SOLO - Sebagian wilayah di Antartika diselimuti salju berwarna merah darah. Ilmuwan di stasiun riset milik Ukraina, Vernadsky Research Base, menjadi salah satu yang diselimuti salju itu.

Penyebabnya salju merah darah itu adalah sejenis ganggang dengan pigmen merah bernama Chlamydomonas nivalis. Ganggang berwarna merah yang ada di Antartika dapat mempengaruhi perubahan iklim.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Salju Antartika Merah Darah, Awas Cepat Meleleh!

Pasalnya tumbuhan yang memiliki nama ilmiah chlamydomonas nivalis tersebut mampu menyerap panas matahari.

Ganggang dapat hidup di air dingin, saat musim dingin mereka pada posisi tidak aktif. Kemudian ketika musim panas datang mereka menyebarkan pigmen warna merah.

Beli Oli Pertamina, Berbagi Kebaikan ke Seluruh Nusantara

Warna merah ganggang yang disebut dengan fenomena "salju semangka" tersebut mampu memantulkan sedikit sinyal. Sehingga menyebabkan salju akan cepat mencair. Hal ini ditakutkan akan memperparah perubahan iklim.

Dilansir India Today, Selasa (3/3/2020) warna merah pada ganggang tersebut berasal dari karoten (pigmen yang sama pada warna oranye labu dan wortel) di kloroplas alga.

Talut Ambrol, Jalan Antardesa di Bulu Sukoharjo Terancam Putus

Belum lama ini, fenomena salju merah itu menghebohkan, pasalnya warna salju di Antartika tak seperti biasanya. Fenomena ini viral setelah diunggah oleh Kementerian Pendidikan dan Sains di Ukraina di Facebook resminya.

Salju merah telah mengelilingi markas para ilmuwan di stasiun riset milik Ukraina, Vernadsky Research Base selama beberapa minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya