SOLOPOS.COM - Ilustrasi kembali ke sekolah. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN —  Sejumlah 557 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sragen setelah melewati proses verifikasi akhirnya dinyatakan 100% siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai Senin (6/9/2021) ini.

Sebanyak tujuh SD yang sebelumnya belum siap akhirnya bisa menggelar PTM setelah dilakukan verifikasi persiapan dan kebijakan penggabungan ke SD terdekat.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Penjelasan itu disampaikan Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Sudarto, kepada Solopos.com, Minggu (5/9/2021).

Baca juga: 1.365 Sekolah di Sragen Siap Gelar PTM Terbatas Mulai Senin Besok

Sudarto mengatakan sebelumnya ada tujuh SD yang belum siap kemudian diambil kebijakan empat SD digabung dan tiga SD lainnya dinyatakan siap ikut PTM terbatas setelah diverifikasi tim.

“SD-SD itu digabung ke SD lain atau di-regrouping karena jumlah siswanya sedikit, yakni di bawah 60 orang. SDN 7 Sragen dan SDN 9 Sragen masuk kategori SD dalam satu kampus. SDN 7 Sragen digabung ke SDN 1 Sragen dan SDN 9 Sragen digabung ke SDN 6 Sragen. Kemudian untuk SDN 3 Newung dan SDN 2 Jatitengah termasuk kategori SD kecil di Kecamatan Sukodono,” jelasnya.

Pendidikan Anak Usia Dini

Sudarto mengatakan SDN 3 Newung digabung ke SDN Newung, Sukodono. Kemudian SDN 2 Jatitengah, lanjut dia, digabung ke SDN 1 Jatitengah, Sukodono.

Baca juga: Ternyata Kaesang Pangarep Pernah Jajaki Pendirian Pabrik di Sragen, Bagaimana Kelanjutannya?

Dengan kebijakan 100% SD di Sragen ikut PTM terbatas maka akumulasi sekolah yang ikut PTM terbatas bertambah dari 1.365 sekolah menjadi 1.426 sekolah dari total sekolah 1.560 sekolah untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), SD, dan sekolah menengah pertama (SMP).

Jumlah PAUD yang ikut PTM terbatas berdasarkan data yang disampaikan Sudarto juga naik, dari 727 sekolah menjadi 787 sekolah atau 86,4% dari 911 PAUD. Jadi persentase sekolah yang ikut PTM terbatas mencapai 91,4% sedangkan yang tidak bisa ikut PTM terbatas hanya 134 sekolah atau 8,6%.

Kepala Disidkbud Sragen Suwardi menyampaikan sekolah-sekolah yang belum siap ikut PTM itu disebabkan karena masih proses rehab dan ada sekolah yang melaksanakan penilaian tengah semester (PTS) dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

Baca juga: Jos! 14 Guru dan Siswa SMP Naungan Muhammadiyah Sragen Sabet Medali NSC 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya