SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca panas. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Fenomena Equinox atau hari tanpa bayangan kembali terjadi di Indonesia. Suhu panas akan lebih tinggi dari biasanya dan BMKG mengimbau agar masyarakat  tidak panik.

Berdasarkan keterangan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto, equinox adalah peristiwa ketika titik subsolar suatu planet melewati ekuatornya.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

“Peristiwa ini di mana gerak semu matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun,” ujarnya dikutip dari Bisnis.com pada Kamis (21/3/2024).

Pada tahun ini, fenomena equinox akan terjadi dua kali di Indonesia, yakni pada 21 Maret 2024 dan 23 September 2024.

BMKG juga menjelaskan saat fenomena ini berlangsung, matahari dengan bumi memiliki jarak paling dekat dengan garis ekuator sehingga akan wilayah di sekitarnya akan mendapatkan penyinaran matahari maksimum.

Namun begitu, fenomena ini menurut BMKG tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrim.

“Dampaknya di Indonesia adalah akan terjadi pembentukan Daerah Konvergensi Antar Tropik, yaitu ketika suatu daerah yang suhunya tertinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya, terkadang orang juga menyebut daerah ini dengan istilah equator thermal. Selanjutnya dapat menghasilkan pembentukan awan hujan,” beber Guswanto.

BMKG juga menegaskan bahwa equinox bukan merupakan fenomena seperti gelombang panas atau heat wave yang terjadi di Eropa, Afrika dan Amerika yang merupakan kejadian peningkatan suhu udara ekstrem di luar kebiasaan dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox karena secara umum suhu maksimumnya masih normal, yaitu di kisaran 30 derajat Celcius-36 derajat Celcius dan kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab.

Dalam laporan terakhir BMKG sampai dengan 19 Maret 2024, suhu terpanas terdeteksi di Deli Serdang, Sumatra Utara, yang mencapai 35,6 derajat Celcius. Wilayah terpanas akan berubah setiap harinya.

BMKG juga mengimbau, suhu panas akan menciptakan awan hujan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi kondisi cuaca dan meningkatkan daya tahan tubuh serta tetap menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Cuaca Panas, BMKG Sebut Karena Fenomena Equinox, Apa Penyebabnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya