Fenomena alam berupa Blue Moon mengundang banyak perhatian masyarakat
Solopos.com, SOLO – Fenomena alam berwujud Bulan berwarna biru atau blue moon akan terlihat dari Bumi pada Jumat (31/7/2015). Namun, banyak kalangan masih keliru mengartikan fenomena alam menakjubkan itu. Berikut asal-usul Blue Moon yang dikutip Solopos.com dari Space.com:
Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade
Isitilah Blue Moon sebenarnya digunakan orang-orang zaman dahulu untuk menyebut sesuatu yang tak wajar, janggal, atau aneh. Waktu dan tempat kemunculan kata itu belum diketahui sampai sekarang. (Baca Juga: Ini Penyebab Warna Bulan Bisa Berubah)
Di tahun 1946, seorang ahli astronomi amatir bernama James Hugh Pruett mengirim sebuah artikel tentang Bulan ke majalah Sky & Telescope. Dalam artikel itu, James memasukkan Blue Moon sebagai salah satu materi. (Baca: Jumat Malam Blue Moon)
Ilmuwan asal Amerika itu rupanya salah mengartikan fenomena Blue Moon. Dia menyebut Blue Moon sebagai fenomena Bulan purnama ketiga dari total empat Bulan purnama yang muncul dalam tiga bulan. Kekeliruan itu tidak disadari pihak majalah dan terus berlangsung.
Namun, pada tahun 1999 kekeliruan dapat diluruskan oleh seorang ahli sejarah cerita rakyat, Philip Hiscock, dan seorang ahli astronomi, Donald W. Olson. Mereka meluruskan bahwa Blue Moon merupakan bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan. (Guruh Putra Tama/JIBI/Solopos.com)