Solopos.com, KARANGANYAR — Kabupaten Karanganyar memiliki 17 kecamatan dengan 162 desa dan 15 kelurahan. Di antara 17 kecamatan tersebut, Colomadu menjadi kecamatan dengan luas wilayah paling sempit di Kabupaten Karanganyar.
Selain itu, Colomadu juga menjadi kecamatan yang secara geografis lokasinya terpisah dengan kecamatan lain di Bumi Intanpari. Kecamatan dengan 11 desa ini justru lebih dekat ke Kota Solo ketimbang ke pusat kota Kabupaten Karanganyar.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Menurut Kabupaten Karanganyar dalam Angka 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar, luas wilayah Kecamatan Colomadu hanya sekitar 2% dari total luas wilayah Bumi Intanpari yang mencapai 767,78 km2. Luas Kecamatan Colomadu hanya 15,64 km2.
Dengan luasan hanya segitu, Colomadu menjadi kecamatan paling sempit atau terkecil di Karanganyar. Meski demikian, kecamatan yang memiliki 50 dusun, 119 RW, dan 518 RT ini justru menjadi kecamatan dengan realisasi pajak bumi dan bangunan (PBB) kedua tertinggi di Kabupaten Karanganyar setelah Kecamatan Jaten.
Baca Juga: Terpilih Jadi Kades Baturan Colomadu, Sunarto Ingin Satukan Rasa Warga
Realisasi PBB Kecamatan Colomadu pada 2021 Rp4,15 miliar. Sementara realisasi PBB Kecamatan Jaten yang memiliki luas wilayah 25,55 km2 yakni Rp5,55 miliar.
Fakta lain soal Colomadu, meski memiliki luas wilayah tersempit, kecamatan ini justru memiliki jumlah penduduk sangat banyak. Colomadu berada di urutan keempat kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak di Kabupaten Karanganyar setelah Gondangrejo (88.178 jiwa), Karanganyar (85.592), dan Jaten (84.414).
Jumlah penduduk Colomadu adalah 75,357 jiwa yang otomatis menjadikannya kecamatan paling padat di Bumi Intanpari. Tingkat kepadatan penduduk Colomadu adalah 4.818 jiwa/km2.
Baca Juga: D’Brothers di Colomadu Beroperasi Lagi Pakai Nama Baru, Warga Menolak
Colomadu juga menjadi kecamatan dengan jumlah hotel terbanyak kedua di Kabupaten Karanganyar setelah Tawangmangu. Jika Tawangmangu punya 171 hotel semua kelas pada 2021, Colomadu punya 18 hotel, selisih satu dari Ngargoyoso yang punya 17 hotel.
Di lua fakta-fakta itu, banyak yang bertanya-tanya mengapa Colomadu masuk Kabupaten Karanganyar padahal secara geografis terpisah.
Berdasarkan penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber menyebutkan, sejarah Colomadu tak bisa lepas dari berdirinya pabrik gula Colomadu yang merupakan peninggalan Mangkunegaran pada abad ke-19. Pabrik ini didirikan oleh KGPAA Mangkunegaran IV pada 1861.
Baca Juga: Sakit Strok, Kepala Desa Baturan Colomadu Diberhentikan
Dan dulu Mangkunegaran memegang beberapa wilayah di Soloraya, seperti Karanganyar, Wonogiri, dan juga sebagian Gunung Kidul. Hal inilah yang menyebabkan Colomadu tetap dimasukkan dalam wilayah Karanganyar hingga sekarang.