SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau kesiapan tol Pasuruan Probolinggo (Paspro) di ruas tol Probolinggo Timur tepatnya di exit tol Gending, Senin (10/4/2023). (jatimprov.go.id)

Solopos.com, BENGKULU — Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Dr. Panji Suminar menyebutkan ada empat nama yang bisa menjadi representasi warga Nahdlatul Ulama yang berpotensi diusung menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024.

“Pemilih di Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan basisnya NU makanya parpol mencoba menggaet cawapres dari NU. Misalnya Erick Thohir, asalnya kan Banser NU, jadi dia berpotensi jadi representasi NU,” kata Panji Suminar di Bengkulu, Sabtu (29/4/2023).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Walau bisa menjadi representasi dari NU namun Erick Thohir menurut dia belum mengakar kuat di NU.

Nama kedua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah dianggap sudah mengakar di NU dan dia punya keunggulan menjadi Gubernur Jawa Timur, salah satu basis NU.

“Artinya secara elektoral dia bagus, Jawa Timur dia kuasai,” kata Panji seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Nama selanjutnya, menurut dia, yakni sosok Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Serupa dengan Khofifah, Muhaimin Iskandar merupakan orang Jawa Timur punya basis elektoral dan juga telah mengakar di NU.

“Apalagi Muhaimin Iskandar juga ketua umum partai, PKB dia yang pegang. Sekarang tinggal menunggu Muhaimin tetap berpasangan dengan Prabowo, atau berlabuh ke Ganjar ketika ada tawaran,” kata Panji Suminar.

Nama terakhir yaitu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Gus Yaqut juga kuat di NU, memiliki basis massa di Jawa Tengah sekaligus adik dari Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf.

“Gus Yaqut juga bisa jadi representasi NU, namun persoalannya Gusa Yaqut kan PKB, PKB dipimpin Cak Imin yang juga masuk bursa cawapres. Sementara, Gus Yahya, beliau sudah menyatakan tidak akan terlibat politik praktis. Jadi empat nama itu saja yang kira-kira bisa jadi representasi NU,” ujarnya.

Terkait nama Yenny Wahid, Panji Suminar mengatakan elektabilitas dari keturunan Gus Dur tersebut belum mampu menyaingi sosok-sosok representasi NU lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya