SOLOPOS.COM - Menkopolhukam Mahfud Md (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Ganjar Pranowo resmi diusung PDIP sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Partai di parlemen yang sudah resmi memberikan dukungan adalah PPP, ditambah partai nonparlemen yakni PSI dan Partai Hanura.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Beberapa nama mengemuka sebagai calon yang dianggap potensial mendampingi Ganjar Pranowo agar bisa memenangi Pilpres.

Berikut nama-nama potensial menjadi cawapres untuk Ganjar Pranowo:

1. Mohammad Mahfud Mahmodin (Mahfud Md.)

Mahfud Md. adalah seorang cendekiawan Islam terkemuka yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia sebelum bergabung dengan Kabinet Presiden Joko Widodo pada 2020.

Politikus berusia 65 tahun itu merupakan anggota organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

“Ganjar dianggap oleh publik sebagai seorang nasionalis karena partainya, PDIP, juga merupakan partai nasionalis. Memilih Mahfud sebagai cawapres akan memungkinkannya untuk merayu dukungan dari kalangan muslim religius, terutama [mereka yang berada di] NU,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan seperti dikutip Solopos.com dari Bisnis, Sabtu (29/4/2023).

Direktur Eksekutif Lembaga Pemikir Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan secara historis dalam pemilihan presiden, PDIP cenderung memilih tokoh-tokoh Islam sebagai cawapres untuk menyeimbangkan citra nasionalisnya.

Jokowi yang berasal dari PDIP memilih Jusuf Kalla, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai pasangannya untuk masa jabatan pertamanya di 2014.
Pada 2019, dia memilih Ma’ruf Amin, yang kala itu menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), untuk menjadi wakil presidennya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga memilih seorang cendekiawan Islam Hasyim Muzadi sebagai pasangannya ketika mencalonkan diri untuk masa jabatan keduanya pada 2004 meski akhirnya kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono.

2. Ridwan Kamil

Terlepas dari latar belakangnya sebagai seorang teknokrat, arsitek berusia 51 tahun ini berhasil menggalang dukungan dari beberapa partai Islam saat mencalonkan diri sebagai walikota di kota asalnya, Bandung, pada 2013 dan kemudian sebagai Gubernur Jawa Barat pada 2018.

ridwal kamil kecewa pembatalan Piala Dunia u-20
Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil. (Antara/HO-Humas Pemda Jawa Barat)

Sejak menjadi gubernur, popularitas Ridwan Kamil terus meningkat dan beberapa pihak bahkan menyebutnya sebagai calon presiden atau wakil presiden.

Ridwan Kamil secara konsisten menduduki peringkat keempat sebagai calon presiden terpopuler dalam berbagai survei dengan perolehan suara sebesar 9 persen.

Meski tertinggal jauh di belakang tiga kandidat teratas, dia memiliki keunggulan yang dapat berguna bagi Ganjar Pranowo.

“Ridwan Kamil sangat populer di kalangan pemilih di Jawa Barat dan Banten, sesuatu yang tidak dimiliki oleh Ganjar,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Pemikir Charta Politika Yunarto Wijaya.

Namun, Ridwan Kamil yang bergabung dengan Partai Golkar pada Januari, mengatakan akan mendukung keputusan partainya untuk mencalonkan ketua umum Golkar, Airlangga Hartarto, dalam Pilpres 2024.

Namun para analis mengatakan Golkar dapat mencabut keputusan ini mengingat fakta bahwa Airlangga Hartarto tertinggal dalam jajak pendapat dengan kurang dari 1,5 persen suara.

3. Sandiaga Uno

Pengusaha berusia 53 tahun ini pertama kali memasuki dunia politik pada 2017 sebagai Wakil Gubernur Jakarta pada masa jabatan Anies Baswedan sebagai gubernur.

Dia mengundurkan diri dari posisi ini pada 2019 untuk mencalonkan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden.

sandiaga uno di solo
Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Sabtu (29/4/2023). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Setelah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kalah dalam Pilpres 2019, Jokowi mengundang pasangan ini untuk bergabung dengan kabinetnya, dengan menunjuk mereka sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pariwisata.

Dalam hasil jajak pendapat, popularitas Sandiaga Uno tidak terlalu jauh di belakang Ridwan Kamil dari Golkar.

“Sandiaga sudah memiliki brand, karena pernah menjadi calon wakil presiden pada 2019. Sandiaga kuat di daerah-daerah di mana Ganjar tidak kuat karena investasi elektoralnya pada 2019,” ujar Yunarto Wijaya.

Namun, Sandiaga Uno yang secara resmi telah keluar dari Partai Gerindra akhir pekan lalu, saat ini tidak memiliki dukungan politik yang kuat.

Dia saat ini sedang dalam pembicaraan dengan para pemimpin PPP tentang kemungkinan dia bergabung dengan partai yang dipimpin pamannya, Mardiono.



4. Erick Thohir

Erick Thohir pertama kali memasuki dunia politik pada 2019 ketika dia menjabat sebagai manajer kampanye untuk pencalonan presiden kedua Jokowi.

ketua umum pssi erick thohir audit forensik
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan sudah menunjuk Ernst & Young untuk mengaudit forensik PSSI (Istimewa/PSSI).

Setelah Jokowi memenangkan pemilu, pengusaha berusia 52 tahun ini ditunjuk sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara.

“Erick Thohir dapat mengkonsolidasikan mereka yang awalnya mendukung Jokowi (pada pemilihan terakhir) untuk mendukung Ganjar dalam pemilihan mendatang,” kata Wijaya.

Erick Thohir, Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), juga dapat membantu meningkatkan citra Ganjar di antara para penggemar sepak bola.

Ganjar baru-baru ini menjadi berita utama ketika ia secara terbuka menentang kehadiran skuad Israel di Piala Dunia U-20 yang seharusnya diadakan di Indonesia tahun ini.

Pernyataan Ganjar, dan juga pernyataan serupa yang dibuat oleh Gubernur Bali, mengakibatkan FIFA mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah.

Kompetisi ini sekarang akan diselenggarakan di Argentina.

Sejak Indonesia kehilangan status tuan rumah Piala Dunia U20, popularitas Ganjar melorot di belakang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, di sejumlah lembaga survei.

Namun Erick Thohir tidak terlalu dikenal di luar komunitas bisnis dan sepak bola serta di kalangan pemilih terpelajar dan pemilih perkotaan.

Meskipun masih berada di posisi 10 besar, popularitas Erick Thohir dalam jajak pendapat berada di belakang Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Mahfud Md. dengan kurang dari dua persen pemilih yang disurvei mengatakan bahwa mereka akan mendukungnya.

Sebagai informasi, Ganjar memiliki waktu hingga 25 November 2023 untuk memilih pasangannya.

Tanggal tersebut merupakan hari terakhir masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Ganjar Capres 2024, Ini Dia 4 Sosok Potensial Jadi Cawapres”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya