SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan FBI Dashboard. (fbi.gov)

Solopos.com, WASHINGTON – Federal Bureau of Investigation (FBI) mengumumkan email mereka disalahgunakan pihak yang belum diketahui. FBI meminta semua pihak mewaspadai email palsu itu karena masih aktif dipakai mengirimkan pesan ke sejumlah pihak.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (14/11/2021), pengumuman itu disampaikan melalui siaran pers FBI, Sabtu (13/11/2021) waktu setempat. Siaran pers tersebut memuat pernyataan FBI tentang insiden peretasan email itu.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“FBI dan CISA mengetahui insiden pagi ini yang melibatkan email palsu dari akun email @ic.fbi.gov. Situasi ini sedang sedang berlangsung, dan saat ini kami tidak dapat memberikan informasi tambahan apa pun,” tulis pengumuman bernomor (202) 324-3691 itu.

Baca Juga: Nih Bocoran Facebook Buat Penjual Online Lintas Batas

FBI menerangkan perangkat keras mereka terkena dampak atas insiden tersebut. Namun dengan cepat bisa diambil alih secara offline setelah masalah tersebut terdeteksi. “Kami terus mendorong masyarakat untuk berhati-hati terhadap pengirim yang tidak dikenal dan mendesak Anda untuk melaporkan aktivitas mencurigakan ke ic3.gov atau cisa.gov,” tambah keterangan pers tersebut.

Dilansir bleepingcomputer.com, server email FBI diretas untuk mendistribusikan email spam. Email ini meniru peringatan FBI sebagaimana digunakan untuk mensosialisasikan adanya pelanggaran dan pencurian data.

Baca Juga: Penyematan Opsi Pembayaran Eksternal Apple Paling Lambat 9 Desember

Email spam itu berisi peringatan atas adanya `sophisticated chain attack` atau serangan berantai canggih dari Vinny Troja. Sebagai informasi, Troja adalah kepala penelitian keamanan dari perusahaan intelejen web ilegal, NightLion dan Shadowbyte.

Lembaga independent pelacak spam, SpamHaus mencatat puluhan ribu pesan tersebut dikirim melalui dua gelombang, Sabtu pagi. SpamHaus meyakini aksi peretas tersebut hanya bagian kecil dari kampanye.

Baca Juga: 33,9 Juta Konten di Instagram dan Facebook Dihapus, Kenapa?

Para peneliti di SpamHaus menyimpulkan aksi ini menggunakan alamat yang sah dan mengirimkan konten palsu. Mereka mendeteksi kampanye itu berlangsung dua gelombang, pertama pukul lima pagi waktu setempat disusul gelombang ke dua yang diluncurkan dua jam berikutnya.

SpamHaus menjelaskan semua email itu menggunakan alamat IP FBI. Pesan tersebut memperingatkan bahwa pelaku ancaman telah terdeteksi di jaringan penerima dan telah mencuri data dari perangkat. Dan SpamHaus menyatakan sedikitnya email dengan konten palsu itu telah dikirim menuju lebih dari 100.000 alamat email.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya