SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JOGJA — Institute for Policy Development, lembaga riset milik Universitas Gadjah Mada (UGM) mempublikasikan hasil riset terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat yang telah berlangsung sejak 3 Juli lalu. Kesimpulannya efektivitas PPKM Darurat dinyatakan kurang di Jateng, Jabar, dan Banten.

Dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), disampaikan bahwa efektivitas PPKM Darurat masih kurang dalam mengurangi mobilitas masyarakat di sejumlah wilayah.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Sesungguhnya pemberlakuan PPKM Darurat di Jawa-Bali ini memang betul menghasilkan penurunan mobilitas. Tetapi penurunan mobilitasnya itu sangat bervariasi antar provinsi di Jawa-Bali, bahkan aktivitas di beberapa area justru meningkat setelah pemberlakuan PPKM Darurat,” jelas Cahyani Widi, salah satu peneliti Institute for Policy Development, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Di Brasil, Presiden Dituduh Korupsi Seusai Didemo soal Covid-19

Melihat data dari google mobility, google trend, serta machine learning, Institute for Policy Development mencatat bahwa selama PPKM Darurat, masyarakat di Jawa Timur lebih banyak berkegiatan di dalam rumah.

Cahyani juga menyebutkan bahwa PPKM Darurat belum menunjukkan penurunan mobilitas yang signifikan di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. Hal tersebut terlihat dengan masih tingginya aktivitas masyarakat di sejumlah area di tiga provinsi tersebut.

Aktivitas PPKM Darurat

“Secara umum, mobilitas masyarakat di tempat kerja juga turun setelah PPKM Darurat. Terutama penurunan tertinggi terjadi di Jawa Timur dan Jakarta. Namun, sayangnya aktivitas masyarakat di Jateng, di tempat kerja ini justru meningkat setelah PPKM Darurat diberlakukan,” jelas Cahyani.

Hal yang sama juga terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana aktivitas masyarakat di pusat penjualan ritel dan tempat rekreasi dilaporkan mengalami penurunan. “Namun, ternyata PPKM Darurat ini justru berdampak pada peningkatan aktivitas masyarakat di taman,” jelas Cahyani.

Baca Juga: 7 Pasangan Zodiak Ini Saling Tidak Cocok Tetapi Bakal Bertahan

Di tempat yang berbeda, Citra Indriani, pakar Epidemiologi UGM, memperkirakan bahwa pemerintah masih akan memperpanjang PPKM Darurat. “Kalau dilihat dari data, kasus [penyebaran Covid-19] masih tinggi dan tampaknya kebijakan PPKM Darurat belum tampak [hasilnya] karena transmisinya sudah sangat luas rantainya,” jelasnya.

Menurut Citra, PPKM Darurat baru akan menunjukkan dampak positif apabila seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi dengan cara mematuhi protokol kesehatan serta mendukung upaya pengendalian. Tak hanya itu, Citra juga mengharapkan peran aktif Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bahkan hingga tingkat dusun.

“Itu akan lebih baik, sayangnya tidak semua jalan,” ucapnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya